Pemilihan Rektor Unpad Dapat Rangkaian Bunga ” Aa Maung ” Saya Terus Pantau

Bandung, Matainvestigasi.com — Asep B Kurnia (AA.Maung) kembali berceloteh, Marwah Majelis Wali Amanat (MWA)Unpad jangan sampai hilang, kenapa saya meberikan karangan bunga dua, pertama ucapan Selamat Dan Sukses, artinya menurut kabar terakhir, diputuskan bahwa Pilrek Unpad kembali ke 3 calon, artinya saya sangat apresiasi hal itu dan sebagai warga Jawa Barat saya sangat bangga mendengar, saya beri acungan jempol karena bisa kembali ke Alur yang benar sesuai dengan Tugas dan kewenangan MWA itu sendiri ” ucap Aa Maung.

” Kenapa karangan bunga bertuliskan Turut Berduka Cita, intinya besok tanggal 29 maret 2019, sesuai rapat terakhir apabila sampai mundur lagi, artinya MWA tidak punya prinsip yang tegas, dan saya menyoroti Ketidak tegasan ketua MWA, dalam hal ini sebagai Mentri diskominfo dan adanya desakan dari Menristek dikti untuk mengganti dan memecat salah satu calon.

Kaitan hal ini, saya rasa Bapak mentri harusnya kembali lagi pada kewenangannya di ranah Pilrek ini, dimana Unpad adalah PTNBH, berhak dan memang sudah menjadi kewajiban MWA memilih rektornya sendiri. Kejadian ini seolah dihambat sekarang Menristekdikti, seandainya saya boleh bertanya kepada Bapak Mentri sendiri, Bapak Mentri adalah seorang PNS Undip, apakah beliau sudah mengundurkan diri atau di pecat jadi PNS.? Dan kita ambil contoh hal lain irjen ristek dikti prof jamal wiwoho, khan juga nyalon rektor UNS, kok bisa, malah calon tunggal, kok bisa ? kan masih iIrjen dikti apa beliau dipecat sama Bapak Mentri.? “ungkap Aa Maung.

Hal ini yang menjadi janggal yang seharusnya bulan Desember 2018 sudah ditetapkan calon terpilih dan April dilantik sebagai rektor 2019, dengan berbagai alasan sehingga mundur sampai sekarang dan kita lihat besok, dilaksanakan atau tidak. Ini menjadi pertanyaan besar dan heran, dimana seolah Bapak Menristek dikti yang berkuasa dan berhak memilih dan memutuskan Pilrek ini, padahal notabene disini Menristek dikti itu adalah bagian dan anggota MWA dimana mempunyai hak suara, bukan menentukan dan mengatur semuanya.

” Ditambah lagi dengan Ketua MWA sendiri saya lihat tidak tegas dan berani, seolah terindikasi sama mengulur waktu dan pasti ini ada niat dan tujuan lain dalam hal ini wallohuallam.

Aa Maung heran ” Dengan kejadian ini saya sendiri Prihatin sebagai warga Jawa Barat dan yang mencintai kampus yang ada di Jawa Barat ini sedih melihat perkembangan yang terjadi yang seolah – olah tatanan MWA Unpad sebagai PTNBH di acak-acak oleh ke Arogan seorang Menristek dikti, dibarengi dengan Lemah serta tidak tegasnya kepemimpinan ketua MWA dalam hal ini sama sebagai seorang Mentri Diskominfo ” pungkasnya. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *