Pemilihan Rektor Unpad Bisa Pengaruhi Pilpres 2019

Bandung, Matainvestigasi.com — Asep B Kurnia (Aa Maung) kembali angkat suara senin 01-04-19, Tanpa di sadari Kekisruhan yang terjadi masalah Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad dari kacamata pandangan saya dan berdasarkan obrolan dilingkungan sebagian mahasiswa, saat berbicara terkatung – katungnya masalah Pilrek Unpad ini, memang sangat berpengaruh sekali pada keadaan dan susana dilingkungan Unpad sendiri juga Warga Jawa Barat, terutama buat saya pribadi yang ikut memantau dari awal pelaksanaan hingga hari ini.

Pandangan saya dengan Keluarnya Keputusan Mentri yang dirasa sangat mungundang kontra dari mulai pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal, ditambah keputusan yang lain, tahun sekarang ini adalah tahun politik, dimana kita semua bulan april ini, akan melaksanakan Pemilihan Pemimpin Negara dan wakil Rakyat. Sudah barang tentu mau tidak mau, masalah yang menerpa di Pilrek Unpad, dan yang terjadi di beberapa kampus yang lain seperti di UNNES dan UNTAD. Kacamata pandangan saya sangat berpengaruh pada kredibilitas calon utama (Presiden), terutama buat pasangan Petahana.

Kenapa saya berbicara seperti itu mari kita lihat sama – sama yang terjadi dilapangan, saya melihat dari sudut kecil saja. Mahasiswa Kampus Unpad terdiri dari pemilih milenial, dimana mereka akan sangat peka terutama mengenai kedaan dikampus mereka, dan akan mulai berpikir siapa yang pantas dan dirasa mantap untuk dipilih menjadi pemimpin, tentunya ini berkaitan dengan keadaan kampus mereka karena mau tidak mau ada peran besar Pemerintah dalam hal ini, terutama dalam pemberi kebijakan.

Saat ini terjadi Kebijakan – kebijakan yang diambil Mentri dalam hal ini, Menristekdikti dan menkominfo sebagai ketua Majelis Wali Amanat (MWA) banyak menuai kritik, bahkan Mahasiswa sampai turun untuk unjuk rasa. Dengan kejadian itu, sudah barang tentu Kebijakan Mentri yang dikeluarkan banyak menuai masalah, dan berdampak kembali kepada siapa yang melantik Mentri tentunya dalam hal ini adalah Presiden.

Ini tentu menjadi kerugian yang sangat besar kepada Presiden sendiri, karena kemampuan Mentri ini tentu dipertanyakan yang notabene dipilih oleh Presiden. Dengan kejadian ini bisa saja yang simpati jadi berbalik arah dukungan, karena berdekatan dengan Pesta Rakyat, dimana Presiden mencalonkan kembali sebagai kubu Petahana. Satu sisi, saya lihat Petahana telah berusaha meraih suara Milenial, disisi lain dikacaukan dengan kerja Mentri kabinet beliau. Meskipun sekarang sudah ada yang diproses di Kemenag, itu artinya Presiden tidak pandang bulu dalam hal ini, dan menjadi nilai plus buat Presiden, tetapi dihadapkan dengan Polemik Mentri yang lain.

Kita akan melihat apakah permasalahan dengan Mentri – mentri ini cepat direspon atau tidak, karena hemat saya kalau tidak segera ditindak lanjuti, bisa kehilangan pemilih milenial yang ada dikampus – kampus, terutama kampus yang bermasalah oleh kebijakan Mentri masa kabinet Presiden sekarang, dan ini menjadi sebuah keuntungan tentunya bagi kubu lawan. Sudah barang tentu ini perlu kecepatan dalam menanggapi, terutama mendekati Pilpres ini, dengan adanya tindakan terhadap Mentri , tentu ini bisa mengembalikan citra, ada kepercayaan dilingkungan kampus yang di huni sebagian besar pemilih milenial. Jangan sampai karena menteri yang kurang berkompeten, mengakibatkan ketidak percayaan pada rezim pemerintahan sekarang, padahal petahana sedang berjuang untuk mendulang suara di Jawa Barat.

Aa Maung mengibaratkan ” Unpad ibarat Persib, unpad diusik maka para bobotoh dan viking secara militan akan membelanya. Lihat saja nanti, kalau ternyata suara pilpres Jokowi di Jawa Barat anjlok sampai pada titik terendah, bisa langsung disimpulkan l, akibat ulah dua Menteri (Menristekdikti dan Menkominfo) tidak peka terhadap emosi masyarakat Jawa Barat pecinta Unpad, ” tutupnya. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *