Limbah Industri Di Duga Cemari Curug Orok dan Beberapa Anak Sungai Lainnya, DLH KBB Harus Tegas

Kabupaten Bandung Barat, Matainvestigasi.com – Limbah cair industri dan pabrik memang bukan hal yang baru dalam kontribusi pencemaran terhadap lingkungan, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS). Program Citarum yang di perkuat dengan Perpres No 15 Tahun 2018, ternyata masih belum maksimal dalam penanganan dan percepatan pencemaran sungai. Seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat di Jl Raya Batu Jajar Laksanamekar, Padalarang banyak berdiri dan berjejer industri dan pabrik (21/08).

Saat di investigasi langsung ke lokasi curuk orok di Kp. Pos Giro Rt 07/03 Desa Laksana Mekar Kecamatan Padalarang, terlihat saluran khusus pabrik yang sedang menggelontorkan limbahnya, dan berbau menyengat. Limbah pabrik itu langsung menyatu dengan sungai yang mengalir ke saguling. Menurut keterangan warga sekitar yang tak mau di sebut namanya saat di tanya menjelaskan ” bila limbah itu mah sudah biasa, dan memang bau, kadang juga berwarna.

” limbah yang keluar itu dari pabrik yang ada di sekitar sini, bila tidak salah pabrik citra, terlihat jelas, limbah mengalir cukup kuat langsung ke sungai orok. Namun demikian seolah – olah lepas dari pandangan, dan di anggap biasa saja, ini juga jalan yang sering di lintasi warga ” paparnya.

Satgas Lettu Nur Ananto saat di konfirmasi via whatsapp terkait wilayah itu menjelaskan ” personil saya hanya ada 4 orang, sementara wilayah saya ada 2 kecamatan, dan tidak mungkin saya menjaga 24 jam, saya juga tidak diam dan selalu memantau ” jelasnya.

Apung Hadiat Purwoko Kadis LH Kbb via whatsapp menjelaskan ” terkait pencemaran sungai akan segera menindaklanjuti hasil temuan dari media dan hari ini juga team pantau dan pengawas dari DLH turun ke lapangan untuk mengambil sample air yang selanjutnya akan kita lakukan uji Laboratorium bila terbukti kualitas airnya di atas ambang baku mutu maka DLH KBB tidak akan segan” untuk memberikan sanksi terhadap perusahaan tersebut, banyak industri nakal yang kucing – kucingan, dan terima kasih infonya ” ucapnya.

Patut di duga wilayah kbb masih banyak limbah cair yang di sumbangkan ke sungai, lalu bagaimana nasib citarum, bila hanya komitmen peduli terhadap sungai citarum, masih selalu kecolongan oleh oknum industri nakal yang kucing – kucingan buang limbahnya.

Dansatgas, dalam hal ini Gubernur Jabar harus mampu menekan sungai yang terindikasi pencemaran oleh limbah industri, dan harus tegas dalam komando untuk dinas terkait di masing – masing kota dan kabupaten di jawa barat. Selama hampir dua tahun program citarum ini berjalan, namun ego sektoral masih saja ada. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *