Waspadai Pabrik Majalaya Diduga Masih Jadi Penyumbang Limbah Sungai Citarum, Benarkah DLH Soreang Tanpa Izin Ngecek Akan Ditangkap..???

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Majalaya memang terkenal daerah industri sejak dulu. Dan menjadi penyumbang air limbah ke sungai citarum, tidak sedikit juga pabrik yang ditutup oleh Satgas Citarum karena melakukan pencemaran ke sungai sejak 2018 lalu, setelah melakukan perbaikan banyak juga pabrik yang sudah di buka, karena di nilai sudah bagus. Namun fakta dilapangan sungai di majalaya masih ada yang tercemar, diduga limbah pabrik yang masih nakal (04/09).

Diduga Pencemaran sungai masih saja ada, terlihat jelas jembatan Patrol Jalan Raya Laswi, di atas aliran Sungai Citarum tertangkap air yang mengalir deras berwarna hitam pekat by pass sungai selasa 27 agustus, yang esoknya Menkomaritim lakukan kunjungan untuk monitor perkembangan program citarum. Air hitam pekat ini, yang diduga bercampur limbah melintas jelas, yang saat itu juga sedang ada proyek normalisasi.

Saat dikonfirmasi 4 september lewat whatsapp, terkait wilayah majalaya yang diduga masih ada pencemaran sungai, Dansektor IV Kolonel Inf Kustomo Tiyoso mengatakan ” Hubungi saja satgas langsung dengan Danki Dwi, untuk pendampingan ” ucapnya.

Kebetulan Cv. Hawila textile celup yang dekat dengan proyek normalisasi sungai citarum, dan jalur gorong – gorongnya juga tepat di bawahnya. Nugdha HRD Pabrik Hawila saat di konfirmasi menjelaskan ” kita ini recycle jadi tidak ada outpall, kita selalu didampingi satgas dua hari sekali, karena kita sedang dalam pembenahan, dan kita juga tidak bisa buang, karena kita proses lagi air limbahnya untuk dipakai kembali ” jelasnya.

” Bahwa itu bukan dari sini, memang salurannya ada dibawah pabrik, tapi itu jalur dari semua pabrik yang ada diatas sana, seharusnya dicek juga, karena gampang kok, biasanya hitam dan berwarna itu dari atas sana, mereka juga pintarlah buangnya, semua perusahan selalu diawasi oleh dinas dan satgas, jadi harus konfirmasi ke satgas atau dinasnya, jadi saya enak gitu, bila ingin fhoto dan cek pabrik ” kata nugdha.

Team Satgas Citarum lebih dari 2 orang hadir dipabrik Cv. Hawila, Pratu Pandi menanyakan dalam rangka apa, dan tanya jawab ini yang bertannggung jawab ada sektornya, bila masalah ini saya tidak monitor karena Danki dengan Dansektornya saja yang monitor, tak berselang lama satgas yang lainnya hadir dan berkumpul dipabrik, lebih dari 4 orang.

Satgas Letda Dwi Iswantoro (Danki) memaparkan ” bila itu limbah apa sudah di Lab?, bila itu limbah dari mana?, saya tidak bisa bilang itu limbah tanpa sumber yang akurat, kecuali salah satu pabrik yang mengeluarkan dari outlet atau outpallnya, pandangan saya itu bukan limbah, tapi selokan yang sedang dibersihkan warga ” ungkapnya.

Lanjut dia ” karena air hitam juga bisa dari limbah warga, memang ada juga yang masih dalam perbaikan, karena disini masih banyak proses tradisional, siapa yang bisa menjamin pabrik itu keluar limbah, limbah di olah sebaik apapun tidak ada yang bagus, karena masih lewat di ambang baku mutu, namanya juga limbah yang keluar hitam itu dari selokan warga MCK semuanya bila di cek yah hancur, sudah pernah kita selidiki.

” Kita disinikan soroti limbah industri bukan limbah domestik, hitam dari dulu dari warga. Kita juga sudah patroli memang itu momok yang keluar dari Dewi sakti, Gajah Mada yang kita cor sekarang, Dayungmas, Wis, Nasatex belum lagi di oplos dari warga. Kita dengan LH juga komplain, bila tidak izin kita tangkep juga, karena memang yang selalu bermasalah LH Kabupaten, kadang konsultan dari Lh itu memaksakan barang atau obat harus di beli, saya senang ada wartawan yang keras, dalam tugas idealis, dan rekanan wartawan tertentu. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *