Sungai Dangkal dan Kotor, TPS Sampah Terlihat Berantakan, Jaenudin : Ada Mapag Hujan

Bandung, Matainvestigasi.com – Program Citarum yang sudah berjalan selama dua tahun ini ternyata masih belum di dukung dari semua pihak, masih banyak yang kurang sadar akan pentingnya sungai dan kebersihannya, baik masyarakat dan pemerintah setempat. Dalam pelaksanaannya terlihat masih maju mundur, kadang terkesan tunggu peluit di tiup baru bergerak (10/10).

Terlihat sungai disamping Kantor Kecamatan Gedebage Kota Bandung dangkal penuh lumpur dan kotor. Ketika ditanya Sekcam Gedebage Jaenudin Sukma menerangkan ” Jelas pada dasarnya kita mendukung dan peduli akan program citarum, dan kita juga selalu melakukan kegiatan bersih lingkungan seputar sungai anak cucunya citarum, sungai besar kita yah sungai cinambo ” jelasnya.

Kita juga ada program dari pemerintah mapag hujan dan kita padukan dengan program citaraum. Pemerintah kota berharap ada pembersihan drainase selokan sungai dilintas rw dan kelurahan, kita juga ada jadwalnya. Kita memang tidak setiap hari disungai besar, tantangan kita sekarang mengajak masyarakat untuk peduli, kita tidak bisa andalkan gober atau satgas citarum saja, butuh peran serta masyarkat juga ” kata sekcam.

Sebelum hujan datang kita sudah siap mapag hujan ini, difokuskan sampah, barang berbahaya lainnya, kerukan sedimen dan benda lainnya menjadi mapag sungai. Masalah kita luas wilayah bentangan sepanjang 5 km dengan sebrangnya bisa 10 km, sementara tenaga kita terbatas dan perlu bantuan masyarakat juga, agar bisa action sama – sama, ini harus jadi program milik bersama, pa lurah sebagai komando untuk gober, dan berkolaborasi dengan satgas citarum pa ikhwan ” ungkapnya.

” Untuk pengerukan sedimen sungai cinambo harus ada izin dari balai besar. Untuk sungai samping kecamatan sudah kita kerja samakan dengan Dinas PU untuk pinjam beco kecil, apel pagi tadi juga sudah saya sampaikan karena kita tuan rumah dekat sungai ini. Sungai rawan saat hujan sirancabolang atau anak sungai cinambo, karena tinggi volume air dengan tanggul anak sungainya berpotensi jebol, tapi dengan adanya danau retensi bisa melancarkan air, memang sungai cinambo banyak sedimennya.

Pelaku usaha yang berpotensi mencemari sungai dan lingkungan kita sudah lakukan langkah perprentif bersama satgas citarum, beberapa pelaku usaha yang membuang limbahnya ke sungai, hanya satu atau dualah saya lupa industri apa ada dicisarantrn kidul berupa cairan dan sudah ditindak satgas pa ikhwan, itu sudah selesai. Memang masih adalah pelaku usaha yang mencemari sungai, karena air tiba-tiba bisa hitam, tapi tidak tahu dari mana, itu menunjukan masih belum sesuai harapan ” tegas sekcam.

Dodit selaku camat gedebage dinilai tidak koperatif, pasalnya saat dikonfirmasi terkait kepedulian program citarum melaluli whatsapp dirinya tidak respon, dan saat bertemu tanpa sengaja hanya menjawab ” punten sibuk dan akan kunjungi satgas citarum dengan cara surprise sama dansektor 22 ” ucap dodit.

Dansatgas dalam hal ini Gubernur Jawa Barat sesuai dengan amanah Perpres No 15 Tahun 2018 tentang percepatan penanganan DAS Citarum masih di nilai tumpul dalam menjalankan program citarum 7 tahun ke depan. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *