Sungai Cipamokolan Alih Fungsi Jadi Kebon, Pengerukan Digeber, Perjelas Fungsi Gober dan Baraya

Bandung, Matainvestigasi.com – Sungai cipamokolan yang dangkal dan hitam berubah fungsi menjadi kebon selama musim kemarau, sekarang dilakukan pengerukan sedimen. Pengerukan sudah berjalan 3 hari di wilayah kecamatan Rancasari kota bandung, terlihat sebanyak 11 orang gober sedang bebersih sungai cipamokolan (11/10).

Dansub 9 Pelda Ikhwan Maryudin Sektor 22 mengatakan ” giat hari ini pengambilan sampah hari ke 3 sekitar 11 ton bila ditotal semua. Dua hari yang lalu hujan diatas cimenyan arcamanik, maka sampah terdorong sampai sini sekitar 900 meter disungai, kita ada kerja sama dengan Pd Kebersihan terkait armada Dlhk dan Pu juga.

” Hari ini kerja bakti sudah 300 meter bersih sungai, gober dari kelurahan cipamokolan sekitar 7 orang, kita punya baraya 16 orang dan di bagi karena ada giat yang lain, ada masyarakat juga. Saat ini ada 10 orang dan yang cidurian ada 6 orang, gaji gober 90 ribu dan satu minggu sekali gajian ” ucap ikhwan.

” Kita semua 3 kecamatan, Buahbatu Rancasari Gedebage, untuk pengerukan berjalan di rw 1 dan 2 kelurahan cipamokolan, dan untuk masuk kewilayah derwati kemungkinan akhir desember, karena masih pengerukan di kelurahan cipamokolan ” imbuhnya.

Ihkwan juga menambahkan ” untuk pemerintah setempat masih kurang perhatian dalam giat bersih sungai citarum sekarang, sampai saat ini belum pernah hadir untuk meninjau kegiatan ini, padahal sudah ada pemberitahuan langsung mungkin karena sibuk.

Dansektor 22 Kolonel Inf Asep Rahman Taufik melalui whatsapp menjelaskan ” bila sampai hujan sampah bisa banyak lagi, gober 30 orang dari kecamatan, yang disatgas bukan gober tapi masyarakat yang bergabung disatgas saya namakan baraya yang ikut kerja di situ ada 46 orang.

Dalam giat bersih sungai antara gober dan baraya tidak cukup jelas dan tidak bisa dibedakan, karena gober kelurahan pertanggung jawaban lurah, dan baraya pertanggung jawaban satgas, namun pihak kecamatan bingung karena mereka juga belum tahu adanya baraya, hal ini patut dipertegas untuk mencegah laporan fiktip. (chox).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *