Pabrik Snack Buang Limbah Olahan Kotor Langsung ke Parit, Abaikan Program Citarum

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – PT. Cempaka Hirina Snack yang berlokasi di jalan Terusan Soreang – Cipatik KM.7 No.9 Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin diduga dengan sengaja membuang Limbah hasil olahan makanan langsung ke parit dan mengalir ke sungai. Sisa gorengan yang masih mengandung lemak minyak itu mengalir ke sungai Citarum (28/12).

Pengusaha snack tersebut seakan tidak perduli akan dampak pencemaran lingkungan dan ekosistim sungai, hal itu berani dilakukan karena lemahnya pengawasan dari dari pihak instansi terkait dalam hal ini dinas lingkungan hidup, dan diduga tidak terjamah oleh satgas citarum harum karena masih belum jelas masuk wilayah mana.

Ketika pabrik snack dikonfirmasi awak media pada (24/12), Security mengatakan ” harus buat janji dulu dan yang bertanggung jawab adalah Ridho sebagai HRD, tapi akan saya sampaikan kepada beliau apakah bersedia untuk dikonfirmasi ” jelasnya.

Ridho juga sempat berikan penjelasan pada awak media ” bahwa limbah mereka baik – baik saja dan tidak ada masalah, saya tidak melayani wartawan manapun karena bukan kapasitas saya menjawabnya dan saya tidak mau diganggu karena sedang banyak pekerjaan ” pungkasnya.

Warga sekitar pabrik yang tidak mau di sebut namanya menjelaskan ” pabrik snack itu setiap hari buang limbah kotor, kadang limbahnya sangat bau juga berminyak, dia berharap kepada pemerintah agar pabrik tersebut segera ditindak untuk memberikan efek jera agar bisa olah limbah makanannya dengan baik.

Babinsa Gajah mekar Sertu Enton, juga merangkap Dansub dari Sektor 8 ketika dikonfirmasi mengatakan ” bahwa dia sebagai Dansub Gajahmekar tidak pernah mengawasi pembuangan Limbah PT. Cempaka Hirina Snack karena bukan merupakan wilayah Sektor 8 melainkan wilaya Sektor 21, karena selama ini tidak ada masalah sehingga tidak pernah di kontrol baik dari kami maupun dari Sektor 21, dan jika memang ada temuan tentang limbahnya, ambil saja Sampelnya dan lakukan pengujian ke Lab, kalau nanti air limbahnya bermasalah baru kita tindak. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *