Persoalan Citarum Tanggung Jawab Bersama, Dansektor 5 : Saya Berharap Semua Pihak Sinergis

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Tahun 2020 ini Citarum Harum sudah masuk tahap tiga. Alat berat kembali beroperasi untuk melanjutkan pengerukan sedimentasi sungai, agar sungai tidak dangkal. Akibat hujan deras pagi dan malam sebabkan banjir besar beberapa hari lalu yang sempat merendam sejumlah besar wilayah kab bandung dan sempat putuskan transportasi darat sehingga menggangu aktifitas masyarakat dan meninggalkan sedimen berupa sisa lumpur banjir (03/02).

Giat awal sektor 5 tahun ketiga program citarum dengan dua alat berat jenis beco long arm dan standar untuk bergerak melanjutkan pengerukan kedalaman danau buatan di batas antara sektor 6 dan 5. Menurut Dansektor 5 Kol Inf Sumarno saat ditemui awak media menjelaskan, “Saya prioritaskan untuk pengerjaan balong atau kolam air buatan ini untuk cepat selesai, tujuannya akan kita buat wisata air disini “ungkapnya.

Dansektor 5

“Saya akan fokus satu – satu dulu agar bisa selesai, karena bila ini beres saya akan geser alat ke bantaran sungai untuk mengeruk sisa sedimen banjir lalu. Di perkirakan dua minggu ini selesailah.

Jelang masa pensiun, saya akan gencot ini selesai dan alat geser posisi untuk lanjutkan kembali pengerukan. Minimal selesai ini buat cinderamata saya saat saya bertugas jadi dansektor 5 di wilayah bojongemas, agar masyarakat juga bisa memiliki penghasilan juga dari sini. Bila jadi wisata air tentu yang menikmatinya juga masyarakat, di harapkan pihak desa dan camat turun membantu juga “ucap Dansektor.

Sumarno juga menambahkan, “Seharusnya pihak Kepala Desa dan Camat juga peduli dan harus andil bersama dalam program citarum ini, namun faktanya kita satgas lebih banyak bergerak sendiri, padahal ini untuk kepentingan mereka juga agar yang tadinya banjir biar tidak banjir, yang kumuh biar bersih, sementara program citarum harum bukan hanya satgas saja, tapi tanggung jawab pemerintah setempat juga “pungkasnya.

“Saat ini saja mereka masih sulit untuk diajak kerja sama, apa lagi dimintai bantuannya sulit sekali, pintu air banyak yang rusak dan sampah juga kesulitan buang. Tapi saya tidak menyerah demi tugas dan kewajiban, walau tidak dibantu dari pihak desa dan kecamatan demi masyarakat dan program citarum harus berjalan. Saya harapkan sinergis dari semua unsur, karena citarum tanggung jawab bersama “tutup Sumarno. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *