Lansia Yang Tidak Bisa Divaksin Covid 19, Ini Kriterianya

Bandung, Matainvestigasi.com – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengungkapkan, sebanyak 120 ribu lebih lansia di Kota Bandung akan melaksanakan vaksinasi tahap 2, Kamis (25/02).

Menurut Rosye, data tersebut masih data sementara. Sebab vaksinasi tahap 2 sendiri ditargetkan akan berlangsung hingga minggu ke-2 di bulan Juni. Sehingga Dinkes akan menerima data secara bertahap dari Kementrian Kesehatan.

“Lansia, bukan jatahnya 120 ribu orang tapi bulan ini yang kita terima dosis vaksin baru sebanyak itu,” tuturnya pada Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung.

“Jadi semuanya akan mendapat giliran tapi tidak serentak, karena sesuai dengan ketersediaan vaksin,” imbuhnya.

Namun menurut Rosye, tidak semua lansia bisa menerima vaksin. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi. Karena ada beberapa kondisi tertentu yang tidak bisa divaksin.

“Khusus pada lansia, perlu ditambahkan anamnesa yaitu bila mengalami tanda-tanda frail, renta, atau rapuh,” tegasnya.

Pertama, mengalami kesulitan naik 10 anak tangga. Kedua, sering mengalami kelelahan. Ketiga, memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit.

Penyakit tersebut yaitu hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendir, stroke, dan penyakit ginjal.

Keempat, mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter. Terakhir yaitu mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir.

“Sehingga vaksin tidak dapat dilakukan pada lansia jika mengalami lebih dari tiga di antara 5 tanda frail tersebut,” terangnya.

“Kemudian yang perlu diperhatikan, yang memiliki penyakit yang tidak terkontrol. Jadi jika ada lansia yang rutin berobat, harus dikonsultasikan terlebih dulu ke dokter,” imbuhnya.

Untuk vaksinasi pada lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja termasuk di Rumah. Pemerintah Kota Bandung, menurut Rosye, telah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan seperti RSKIA, Rumah Sakit Umum, dan 30 Puskesmas.

“Untuk lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja, mengingat kondisi lansia. Sehingga vaksinasi dilakukan di upayakan di faskes yang mumpuni. Jadi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera tertangani,” terangnya.

“Vaksin yang kita pakai jenis sinovac yang uji klinis dilaksanakan di Kota Bandung. Sudah terbukti vaksin ini aman dan cukup efektif,” tutur Rosye. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *