Oded Berharap Masjid Jadi Sarana Edukasi, Selain Jadi Tempat Ibadah

Bandung, Matainvestigasi.com – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial berharap masjid tidak hanya sebagai tempat untuk melaksanakan ritual keagamaan saja. Lebih dari itu masjid harus menjadi sarana edukasi dan pembinaan mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Rabu (05/05).

Di masa kepemimpinannya, Oded menerapkan visi Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera, dan agamis. Keberadaan masjid tidak hanya untuk meningkatkan kualitas keagamaan, tapi menjadi tempat mengasah kualitas masyarakat Kota Bandung di berbagai aspek.

“Maknanya visi unggul ini adalah saya punya harapan ke depan warga Bandung suatu saat dihuni oleh warga yang berkualitas secara akidah, akhlak, secara berpikir dan kualitas ekonominya,” ucap Oded usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hafidz di Cigadung Valley Residence.

Dari catatan sejarah Islam, Oded menuturkan hadirnya masjid menjadi tempat penting beragam aktivitas keumatan. Selain keagamaan, juga menjadi pusat edukasi, sosial dan budaya.

Sehingga, masjid turut melahirkan banyak SDM berkualitas. Bahkan, tokoh yang berasal dari pembinaan masjid inilah yang kemudian menjadi tonggak sejarah peradaban manusia.

“Masjid menjadi satu pilar dalam menghadirkan masyarakat berkualitas. Itulah kenapa ketika Nabi Muhammad hijrah, yang pertama kali dibangun adalah masjid,” ujar Oded.

“Tentu masjid itu sejak dahulu dibangun bukan hanya untuk ibadah ritual keagamaan saja. Tetapi untuk pembinaan keumatan,” bebernya.

Terkait dengan pandemi Covid-19, Oded berharap, masjid turut berkontribusi melawan penyebaran virus corona. Sesama umat muslim bekerja sama dan saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan secara disiplin.

Oded menuturkan urusan hidup dan mati memang sudah menjadi guratan takdir. Namun, sebagai umat muslim, maka ikhtiar menjadi poin utama yang harus tetap dijalankan dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19.

“Kita punya kewajiban untuk berupaya, berikhtiar agar kita tidak sakit. Sebagai seorang muslim, ahli masjid terutama kita harus taat terhadap aturan dan utamanya protokol kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al-Hafidz, Kusnadi memaparkan, masjid akan dibangun seluas 520 meter persegi. Fisik bangunan bakal dibuat tiga lantai di atas lahan seluas 50 meterpersegi.

Senada dengan harapan Oded, menurut Kusnadi pembangunan masjid berkapasitas 200 orang ini nantinya bakal menyediakan beragam fasilitas untuk berbagai kegiatan.

“Lantai satu untuk sarana umum, lantai kedua tempat ibadah, lantai ketiga rooftop dan tempat kegiatan keagamaan lainnya. Konsepnya mengacu kepada zaman Rasulullah, Masjid dijadikan sarana ibadah dan pusat kegiatan umat,” kata Kusnadi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *