Dugaan Bau Menyengat Diselokan Akibat Limbah Home Industri, Efendi : Saluran Selokan Yang Bau, Karena Mampet

Bandung, Matainvestigasi.com – Produk Home Industri gula merah olahan makanan yang beralamat di Jl. Caringin, Kelurahan Margahayu Utara, kecamatan Babakan ciparay, No 255, diduga sengaja membuang limbah ke selokan, dengan bau menyengat dan agak berminyak, Kamis (19/05).

Dansub 06 yang juga Baops sektor 22 Peltu Aris Santoso, mengkonfirmasi langsung dan menanyakan perihal dugaan membuang limbah ke selokan yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan sangat menyengat hidung.

Efendi selaku pemilik awalnya mengelak dan mengatakan “Bau itu bukan berasal dari saya, karena dasarnya produksi gula tidak menghasilkan bau dan minyak, belum lagi orang-orang buang sampah ke tempat saya, mau sengaja ataupun tidak ditambah hujan, lalu kecembeng diselokan dan drainase yang mampet jadi bau, “ucapnya.

“Menurut saya, produksi saya aman-aman saja, kemungkinan adanya minyak dan bau itu dari yang lain, yang jelas semua adanya laporan itu bukan dari produksi saya, bisa saja dari lain tempat.

Efendi juga mengakui, bahwa home industrinya belum punya ipal penampung hasil cucian olahan makanan dan bercampur dengan karyawan yang juga mencuci untuk bebersih setelah beres bekerja.

Saya agak keberatan bila harus bebersih lingkungan, masa orang lain yang nyampah saya yang bebersih, kan saya mah aman saja tidak ada limbahnya, saya usaha sudah lebih dari 20 tahun, aman saja tidak ada yang komplen, kan sini juga kawasan industri, “ucap Efendi.

Peltu Aris, menyarankan untuk membuat sebuah penampungan Ipal untuk menghindari adanya kesalah pahaman.

“Begini saja pak, sedikit saran untuk membuat sebuah Ipal dan dibuat menjadi 5 sekatan, agar kedepannya itu menjadi bukti, ketika adanya laporan itu bukan berasal dari bapak, untuk menghindari kesalahan persepsi”. Ucap Dansub 06, Peltu Aris.

Meski kadang warga sekitar protes adanya bau menyengat akibat limbah gula dan drainase yang tidak baik, namun baru kali ini ada yang sidak, karena memang pabrik tersebut tertutup, “ungkap warga. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *