Pabrik Amanda Brownies Diduga Tidak Ramah Lingkungan, Ipal Inlet dan Outlet PH Tinggi Angka 14, Ijin LAB Limbah Dari Dinkes

Bandung, Matainvestigasi.com – CV. Amanda Brownies Kukus yang berlokasi di Jl. Rancabolang No. 40, Margasari, Kecamatan Buahbatu di sidak satgas sektor 22 sub 09. Diduga kuat Amanda Brownies tidak mengolah limbahnya dengan baik, tampak jelas di lokasi pembuangan limbah cairnya masih kedapatan endapan atau sludge olahan produksi, Senin (27/06).

Tonton;

Kolam Ipal milik Amanda masih jauh dari layak, saat di periksa masih kedapatan PH tinggi di angka 14 yang saat itu di duga buang ke aliran parit yang menuju anak sungai. Gudang penyimpanan dedek lumpur basah yang di masukan karung juga masih mengalirkan air (basah), dengan PH yang sama 14. Begitupun dengan ipal yang ada di mesin DAF induk, masih sama PH 14.

Ba Ops Sektor 22 Satgas Citarum Harum Peltu Aris Santoso Bersama Serma Misbakhudin di dampingi Dansub 09 Peltu Ihwan dan jajaran lakukan pengawasan dan pengecekan pada kolam ipal, hasilnya sama saja PH 14, baik yang di olah ataupun yang terbuang.

Menurutnya, “Ipal Amanda tidak berfungsi maksimal yang menyebabkan limbahnya tidak sesuai baku mutu yang di tetapkan, karena hasil dari inlet dan outlet tidak ada bedanya, maka dari itu Amandan Brownies jangan buang limbah cairnya ke parit yang akan mencemarkan sungai, “tegasnya.

“Bagaimana mungkin bisa bagus olahan limbahnya, terbukti dari mesin ipal, kolam ipal sampai dengan pembuangannya masih sama PH nya, diangka 14. Dan saya menyarankan jangan buang limbah olahannya ke luar, sebelum ada perbaikan dan sesuai baku mutu, “imbuhnya.

Kepala Ipal Amanda Brownies Rohman mengatakan, “kita sebenarnya rutin dan selalu lakukan uji LAB, dan hasilnya bagus, kita uji LAB di Dinkes Bandung, ada buktinya. Kita juga selalu kordinasi ke LH yang ada di sadang serang, dan kita juga bawa sample nya ke dinkes, hasilnya bagus, “ucapnya.

“Benar mesin ipal ini fungsinya mengolah limbah dengan campuran tawas, kapur dan polymer, bila bak ipal induk hasil produksi penuh kita transfer (sedot) dan buang ke bak ipal yang ada di luar, agar tidak luber.

Bak ipal utama bisa penuh saat produksi lancar sekitar 4 jam, dan fungsinya memang untuk mengolah juga mengirim hasil limbah produksi ke bak ipal yang ada di luar, dan hasilnya memang kita LAB di Dinkes, kalau di nilai tidak baik limbah cair kita, saya juga bingung, padahal LAB nya bagus, “kata rohman.

Kepala Produksi Zaenal juga HRD mengucapkan terima kasih sudah di ingatkan, bahkan ini menjadi pengalaman dan meminta waktu untuk melakukan perbaikan ipal, agar limbah cair yang di buang bisa sesuai dengan baku mutu seperti yang sudah di tetapkan. Namun saya minta untuk kordinasi dengan pimpinan atau owner amanda, agar ini juga tersampaikan, “pinta zaenal.

Satgas Citarum meminta untuk membuat pertanyaan tertulis untuk sama – sama berkomitmen dan peduli akan lingkungan di program citarum harum ini. Di harapkan bisa menyelesaikan cepat dalam membuat ipal yang lebih baik. Jadi kesimpulannya kita satgas citarum meminta progres ini secepat mungkin, agar pengolahan limbahnya bisa sesuai dengan baku mutu, “tutup Aris. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *