Sektor 6 Sidak dan Pendataan, PT MAP Diduga Bisa Cemari Lingkungan, DLH Diminta Cek Bersama

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Kawasan Industri De Prima Terra Tegalluar Bojongsoang di data Satgas Citarum Harum Sektor 6. Kawasan yang dulunya pergudangan berganti menjadi industri, dalam giatnya satgas citarum melakukan sidak sekaligus pendataan pabrik atau gudang yang ada di dalam kawasan tersebut, Kamis (07/07).

Tampak di lokasi Kawasan Industri Peltu Ade Nursaiman bersama jajaran sedang melakukan sidak dan pendataan yang menjadi teritorial sektor 6. Satgas citarum melakukan monitoring di dalam kawasan, dan salah satunya pabrik gilingan plastik Limbah Kabel Pt. Multi Adira Plasindo (MAP).

Menurut Peltu Ade Nursaiman yang menjadi suara Dansektor 6 Kol Arh M. Zaini mengatakan, “kawasan industri ini bukan hanya satu pabrik, tetapi sekitar 200 Pabrik atau gudang, berdasarkan informasi dari pihak pengelola kawasan industri de prima terra.

“Saya juga melihat kawasan yang luas ini sangat kotor dan kumuh, tampak paritnya penuh sampah dan juga ada sebagian seperti minyak lemak dan bercak lainnya, terutama sampah plastik sisa makanan dan pengendapan lumpur sedimentasi yang cukup tinggi” ungkap Ade.

Kita juga, lanjut peltu ade, “meninjau masuk Pt. MAP yang bergerak di bidang gilingan plastik kabel, yang dulu juga pernah kita sidak, di ketahui Pt MAP sangat kotor dengan banyaknya debu karbon sisa penggilingan kabel plastik, belum lagi hasil dari cucian plastik, yang sempat limbah cuciannya keluar masuk aliran parit beberapa waktu lalu.

Hari ini, kita kembali melakukan monitoring agar hal-hal yang sifatnya berpotensi mencemari sungai dan lingkungan, pelaku industri harus melakukan evaluasi maksimal agar tidak mencemarkan lingkungan dari hasil olahan limbahnya.

Michel perwakilan dari Pt MAP menjelaskan, “ini debu karbon hitam yang banyak numpuk di produksi, dan itu bisa di pakai. Dulu memang debunya keluar dan pernah di komplen, namun saat ini kita tutup agar debu karbon tidak terbang ke luar, “ucapnya.

“Air cucian dan gilingan limbah kabel plastik yang masuk di drum memang di angkut mobil pick up keluar, kadang 1 bulan sekali, dan yang di tempat produksi ada ipalnya, air tang terbawa keluar cuma dikit, dan itu air bilasan kabel plastik saja, karyawan sudah pernah kita kasih K3, minimal masker, namun mereka terbiasa kerja seperti itu saja, pakai masker katanya engap, “kata michel. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *