HJKB212 Atasi Sampah, Yuk Belajar ke Sekolah Kang Pisman

Bandung, Matainvestigasi.com –  Sampah menjadi suatu permasalahan di Kota Bandung. Ragam upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menanggulangi permasalahan ini. Kamis (25/08).

Salah satunya adalah program Kang Pisman atau Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan.

Program Kang Pisman merupakan rencana lama yang sudah dibuat dari tahun 2018, program ini menjadi suatu program unggulan yang dibuat untuk menanggulangi permasalah sampah yang menumpuk di Kota Bandung.

Salah satu upaya untuk memasifkannya yaitu dengan membuka Sekolah Kang Pisman. Sekolah Kang Pisman resmi dibuka pada 11 Agustus 2022.

“Semenjak peresmiaan Sekolah Kang Pisman kami sudah melakukan sosialisasi ke berbagai intansi, mulai dari kesekolah-sekolah, perguruan tinggi, hingga ke masyarakat,” ujar Muhammad Riyanto selaku pendamping kawasan bebas sampah.

Sekolah ini dibuka sebagai sarana pendidikan atau pelatihan tentang pengelolaan sampah, yang diperuntukan untuk warga Kota Bandung. Namun sekolah ini juga membuka peluang untuk warga kota lain yang ingin mempelajari pengelolaan sampah.

Sekolah Kang Pisman memiliki beberapa metode dalam pengelolaan sampah, khususnya pengelolaan sampah organik.

Salah satu contoh metode pengelolaan sampah organik yang ada di Sekolah Kang Pisman adalah Loseda (Lodok Sesa Dapur). Bukan hanya sampah organik saja, Sekolah Kang Pisman juga mengelolah sampah non-organik dengan cara mendaur ulang sampah menjadi kerajinan tangan.

Sekolah Kang Pisman juga melakukan pembudidayaan magot dan hewan ternak. Pembudidayaan maggot ini merupakan salah satu pengembangan konsep dari Kang Pisman dalam mengelola sampah, konsep tersebut adalah waste food atau dari sampah menjadi bahan pangan.

Sekolah Kang Pisman saat ini sedang menyusun kurikulum yang akan digunakan, sehingga sekolah ini memang belum dipublikasikan secara terbuka.

Jika warga Bandung memang ingin mengunjungi Sekolah Kang Pisman, Boleh langsung datang ke lokasi. Karena, kegiatan pengelolaan sampah akan selalu ada dan pastinya warga akan didampingi oleh pegawai untuk belajar mengelola sampah. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *