Berikan Energi Positif, Miliki Nilai Budaya dan Anggota Paguyuban S3 Harus Berbuat Baik

Kab Bandung, matainvestigasi.com – Pejabat Fungsional RI silaturahmi kunjungi Kantor Sekretariat Paguyuban Satria Sunda Sakti (S3) yang berlokasi di Jl. Manglid No.15A Desa Margahayu Selatan Kecamatan Margahayu, Sabtu (01/10).

Kunjungan Nova ke Sekretariat Satria Sunda Sakti disambut baik Ketua Umum S3 KH. Yudi Irfan Daniel, MA yang juga didampingi oleh Pembina S3 Danil Hilman Hamdani, bersama para Pengurus dan Pendiri S3 lainnya yang berada di sekretariat.

Nova mensupport program kegiatan positif yang dilaksanakan oleh Paguyuban S3 selama ini, apalagi kegiatan lebih ke sosial dan kemanusiaan. Dirinya (Nova) membaca berbagai media sosial bahwa S3 adalah Paguyuban yang mengingatkan etos nilai kehidupan kebudayaan yang mulai punah, rusak terkikis oleh era modernisasi atau globalisasi.

“Sebagai generasi penyeimbang, pendobrak atau pelopor terhadap timpangnya kebudayaan, tapi juga pembaharu terhadap eksistensi kebudayaan sunda, saya salut dengan S3 bertahan bahkan bisa sebesar ini tanpa dukungan para donatur, “ungkap Nova.

KH. Yudi mengatakan, “suatu kebanggaan dukungan dan suport yang disampaikan oleh saudara Nova, “ungkapnya.

KH. Yudi Irfan Daniel sedikit mengulas perjalanan Paguyuban Satria Sunda Sakti, berdiri 02 Februari 2015, “Alhamdulillah sampai 2022 ini, anggota sudah berjumlah 10.000 orang, “bebernya.

“Berkat kegigihan kekompakan para pengurus, pendiri, penasehat, pembina, dan anggota yang sudah terbentuk di Kabupaten/Kota sejabar.

Paguyuban S3 tetap fokus dan konsisten untuk melestarikan kebudayaan Sunda, Visi S3 Menjadi Wadah Pusat Unggulan Kreativitas Kesenian dan Kebudayaan serta mengembangkan, membina Seni kreatif yang sudah tertutupi oleh derasnya arus moderenisasi atau era globalisasi.

Memberikan warna baru bagi masyarakat dengan ragam kegiatan yang tidak lepas dari nilai – nilai luhur kemanusiaan, pada dasarnya kebudayaan bisa selaras dengan kesucian nilai agama, “katanya.

“Jadi agama dan budaya tak bisa terpisahakan keduanya menjadi satu kesatuan, agama tak akan berkembang tanpa kebudayaan, begitupun juga kebudayaan akan serampangan tanpa nilai – nilai agama, “kata Kh Yudi.

Lanjut Yudi, “orang modern pikirannya akan terganggu oleh kesalah pahaman, menyempitkan diri dengan makna -makna yang di olah pikirannya secara asal – asalan, sehingga tabu dan terbentur oleh paradigma yang dianggap mitos hingga klenik.

Secara nilai atau norma sudah ambruk hingga menyebabkan “pembusukan” etos kebudayaan menjadi hilang arahnya, dan fakta sejarah menjadi kabur, bukan tidak mungkin masyarakat atau negara dan bangsa kehilangan pusakanya, pabila tidak ada generasi anak Jawa Barat mengingatkan.

Anggota Satria Sunda Sakti dimana pun harus andil menjadi pendobrak terhadap kebekuan berpikir, menjadi mesin baru penggerak menjaga nilai nilai positif warisan turun temurun dari para leluhur tanah pasundan, S3 adalah Pioner Generasi Penyeimbang dalam segala hal kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan, kesenian, ekonomi dan sosial kemasyarakatan menjadi nilai kebaikan, “pesan KH Yudi.

Jujur, Sunda Sakti ialah pelaku yang memiliki orientasi menyeimbangkan, bahwa ketika Akhirat menjadi tujuan maka jangan lupakan nasib kita di dunia, itulah yang Tuhan informasikan dalam Al-Quran, “pungkasnya.

Menjalin silaturahmi hal yang biasa dilakukan umat Islam pada lingkungan terdekatnya. Berbakti pada orang tua serta menjalin hubungan baik dengan saudara dan kerabat menjadi kewajiban, yang dilakukan muslim tanpa banyak tanya atau mengeluh tanpa batas waktu.

Kegiatan Rutin setiap malam jumat guna mempererat tali silaturahmi antara anggota, adalah tawasulan agar semua anggota dapat menambah ilmu pengetahuan tentang agama islam, “tutup Yudi. (Dod)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *