Lewati ke konten
KAB. BANDUNG, MATAINVESTIGASI.COM — Pasca kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum ke Taman Icon sektor 8 Citarum Harum yang ikut menyapu Taman beserta Dansektor 8 Satgas Citarum Harum dan beberapa personil satgas lainnya, yang dimuat di akun youtube katafakta channel dengan judul, Viral, Uu Ruzhanul Ulum Nyapu di Citarum Harum, Ada Apa dengan Wagub Jawa Barat?, sontak video tersebut mendapatkan banyak pujian dari para netizen, diantaranya :
@Channel Bang DAFID = Taman aikonik selalu bersih bikin pengunjung betah, sehingga banyak pengunjung yang datang.
Kang Aca Channel = Mantap Pa UU, Semangat terus ya Pa.
Hari lagi = Luar Biasa.
Rumah mama desi = luar biasa.
Mas Adhi = Masya Alloh, luar biasa, Wakil gubernur Jawa barat..menyapu.
4Blade Exe = Ini baru wakil gubernur, luar biasa.
Ranah hati =Ini Baru seru, wagub turun tangan ikut bersih bersih.
G L kenari = Wagubnya bagus kak, sangat peduli.
Adi Setiawan Setiawan = Terimakasih atas infonya.
WTZee Family =Gubernur kita sama kak, Hidup jawa barat.
Tamkul34 =Baguslah pemimpin memberi contoh nyata di lapangan.
Abdurrahman Rony =Patut ditiru oleh para pejabat lain, gak malu nyapu taman di Citarum Harum.
Ditengah banjirnya pujian terhadap Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang dilontarkan oleh para netizen, sangat disayangkan, masih ada pejabat LH Kabupaten Bandung yang diduga merasa alergi terhadap kritik yang di lontarkan oleh masyarakat.
Hal ini bermula, ketika di konfirmasi oleh salah satu media terkait temuan dugaan pembuangan limbah yang dilakukan oleh PT Stanli Trijaya Mandiri, salah satu pejabat LH Kabupaten Bandung menjawab dengan singkat, kami sedang melakukan cross cek untuk pendalaman, pertanyaan besarnya, kunjungan rutin setiap bulan LH Kabupaten Bandung rutin ke pabrik tersebut, untuk apa?. Tidak berselang lama, kontak whatsapp awak media tersebut diblokir, apakah seperti itu kebiasaan pejabat LH Kabupaten Bandung ketika digali informasi yang berhubungan dengan publik? perlu diketahui, tindakan tersebut sudah sering dialami ketika media kritis terhadap isu yang ada di masyarakat .(*Red).
