DLH Jabar Diduga Hanya Sebagai Figur Iklan Saja, Faktanya Hotline Satgas Harian Citarum Lemot Respon

BANDUNG, MATAINVESTIGASI.COM — Program Citarum Harum sebagai program pusat dalam penanggulangan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dengan Perpres No 15 Tahun 2018, harus bisa berhasil sesuai dengan cita-cita awal, Rabu (30/11).

Dalam penanganan dan penanggulangan Citarum melibatkan semua elemen, khususnya masyarakat bantaran Citarum yang merasakan langsung dari dampak sungai. Terlebih lagi peran Satgas Citarum Harum yang terbagi menjadi 23 sektor sebagai garda terdepan dalam pengawasan dan pembinaan.

Kinerja satgas Citarum cukup luar biasa dalam meminimalisir dampak kerusakan sungai akibat limbah industri, domestik dan sampah yang sampai saat ini masih menjadi PR besar, dan masih sulit teratasi akibat tingkat kesadaran yang rendah di masing-masing individu.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat sebagai garda terdepan dalam mensukseskan program Citarum harus peka, khususnya dalam menganalis dampak-dampak lingkungan yang akan mengancam kerusakan sungai Citarum sebagai sungai purba dan terpanjang di Jawa Barat yang memiliki histori/ sejarah.

Dalam satu kesempatan, saat masyarakat mengakses media sosial Instagram (IG) Satgas Harian Citarum DLH Jabar diduga hanya lips service saja sebagai bentuk iklan atau pesanan Asal Bapak Senang (ABS). Instagram Satgas Harian meminta bila ada yang menginginkan wawancara atau diskusi pengetahuan tentang Citarum selalu siap, dengan menghubungi hotline di nomor yang sudah di cantumkan.

Namun faktanya, ketika awak media menghubungi Hotline Satgas Harian Citarum DLH Jabar pada Rabu (30/11/2022) diam membisu dan tidak merespon. Ini membuktikan dalam bermedia sosial Satgas Citarum harian belum siap dan masih tertutup, karena nomor hotline yang terpasang hanya sebagai pajangan saja, diduga hanya untuk asal bapak senang saja.

Gubernur Jawa Barat sebagai Dansatgas Citarum Harum selalu menggembar-gemborkan keberhasilan Program Citarum Harum dan Pentahelixnya. Namun, ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat melalui commont centre diduga hanya buang anggaran saja, karena infrastruktur yang dibuat dalam menunjang komunikasi dengan masyarakat melalui hotline saja tidak berfungsi. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *