Gunung Merapi Kembali Erupsi, 164 Pendaki Dipaksa Turun

Bandung, Matainvestigasi.com – Aktivitas vulkanologi Gunung Marapi masih berada pada level II atau waspada. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak. Sebanyak 164 orang pendaki telah dipaksa turun, Senin (09/01).

Para pendaki tersebut naik menuju puncak sejak Kamis hingga Jumat (5-6/1). Para pendaki berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Barat, serta juga terdata dari beberapa provinsi lainnya seperti Riau hingga Jambi.

“Total pendaki yang turun dari puncak dan cadas berjumlah 164 orang, semuaya turun dalam kondisi selamat. Apabila berdasarkan data yang kita peroleh Gunung Marapi saat ini sudah steril dari pendaki,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Oktavianto kepada merdeka.com, Senin (9/1).

Saat ini pintu masuk menuju Gunung Marapi juga sudah ditutup Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi.

“BKSDA Sumbar sejak terjadi erupsi pada Sabtu (7/1) kemarin, sudah menutup jalur pendakian hingga batas yang belum ditentukan. Meskipun sudah steril dari pendaki, kami hari ini dan seterusnya akan tetap melakukan pemantaaun,” sambungnya.

Aktivitas vulkanologi Gunung Marapi masih ditetapkan berada pada level II atau waspada. Masyarakat tidak diperbolehkan mendaki atau mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak.

Merujuk kepada data yang dikeluarkan pos pengamann Gunung Marapi Sumbar pada Senin (9/1), kembali terjadi erupsi pukul 06.34 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 250 meter di atas puncak atau 3.141 meter di atas permukaan laut.

Kemudian kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3.2 mm dan durasi 61 detik.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, dengan ketinggian 2.891 mdpl.

 

 

(Red/merdeka.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *