Upaya Perampasan HP Diduga Pelaku Penjual Obat Keras dan Perampasan Kunci Kontak R2 Wartawan Saat Tugas, Ada Apa Dengan Dua Oknum Polisi.?

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Kriminalisasi terjadi kembali terhadap wartawan penajurnalis.com yang sedang bertugas. Saat melakukan tugas liputan wilayah rancaekek, ada upaya perampasan handphone milik wartawan yang akan di lakukan oleh diduga oknum penjual obat-obatan keras yang dilarang, Jum’at (03/02).

Perihal kejadian tersebut terjadi saat wartawan melakukan tugasnya tentang isu miring dan resahnya warga terkait maraknya pil terlarang, ketika dikonfirmasi kepada seseorang berinisial T, yang diduga oknum penjual obat-obatan keras jenis Eximer, Trihex, tramadol dan Destro diwilayah Rancaekek dengan terduga penjual yang berinisial T berlokasi di Jl. Raya Majalaya-Rancaekek, disamping gerbang pintu 1 Perumahan Kencana Kecamatan Rancaekek masuk salahsatu gang kecil (Senin 30 Januari 2023 sekitar pukul 15.19 WIB) untuk di telusuri. Menurut Informasi kios tersebut bekas toilet umum.

Kronologis kejadian, saat wartawan sedang konfirmasi, tak lama berselang berbunyi klakson khas. Tampak kendaraan Pam Ovit Polresta Bandung berhenti, dan terjadi di luar dugaan kepada wartawan yang bertugas, oknum diduga penjual obatan keras berupaya untuk merampas handphone, namun tetap di pertahankan.

T berkata, “jangan memvideo, apakah bareng dengan ini (pam ovit).? namun wartawan tersebut mengatakan tidak bareng. Upaya menghalangai pun makin serius, bahkan inisial T yang diduga penjual obatan keran memberikan isyarat kode 25, dan menyuruh kendaraan pam ovit untuk pergi.

Di luar dugaan, oknum anggota polisi pam ovit menghampiri waratwan dan merampas kunci R2 wartawan, hal hasil terjadi cekcok dan menghindari mereka semua dengan jalan kaki mengarah ke mapolsek rancaekek dengan jalan kaki.

Oknum anggota polisi menghampiri dan mengatakan, “Saya akui teman saya mengambil kunci kontak dikarenakan kami melihat keributan antara bapak dengan bapak ini, “ungkap CR seraya menunjuk ke arah T untuk mengantarkan R2nya pada wartawan.

Namun sayang saat di konfirmasi langsung ke Humas Polresta Bandung untuk meminta penjelasan maksud dan tujuan dua oknum anggota polisi dengan kendaraan dinas Pam Ovit yang datang ke lokasi diduga penjual obat keras masih belum ada titik temu dan penjelasan yang signifikan.

Ipda Rustandi (Uus) Humas Polresta Bandung belum bisa mempertemukan dua anggota tersebut, yang diduga satunya berdinas di Tahti. Bahkan sudah di jelaskan maksud dan tujuan datang ke humas, agar masalah tersebut bisa terang benderang.

Uus mengatakan, “nanti kita coba sampaikan, namun karena terkait media saya harus tau, dan inisiatif saya memanggil media, karena saya humasnya. Atas nama polresta dan pimpinan saya ucapkan maaf atas kejadian tersebut, “ucapnya.

Sampai saat ini belum ada kejelasan terkait oknum dua anggota polisi tersebut, sampai berita ini di tayangkan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *