Kasus Perawat Gunting Jari Bayi 8 Bulan Nyaris Putus, Ini Faktanya

Bandung, Matainvestigasi.com – Publik dibikin geger dengan kasus jari bayi 8 bulan yang tergunting oleh perawat di Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang (RSMP), Sumatera Selatan, Minggu (05/02).

Diketahui, insiden jari bayi tergunting tersebut terjadi pada Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Bayi itu diketahui dirawat di rumah sakit karena demam.

Insiden tidak terduga tersebut membuat pihak keluarga sangat kecewa dan menuntut tanggung jawab dari pihak rumah sakit.

Dianggap lalai merawat pasien, berikut fakta-fakta kasus perawat menggunting jari bayi 8 bulan:

1. Jari Nyaris Putus.,
Peristiwa tersebut terjadi saat hendak membuka selang infusan. Berdasarkan cerita keluarga, mereka sudah mencoba mengingatkan untuk membuka perbannya saja.

Tapi, perawat tersebut justru mengambil gunting besar karena merasa kesulitan membuka perban. Namun, saat proses pengguntingan, jari kelingking bayi itu malah ikut terpotong hingga nyaris putus.

2. Diselidiki Polisi.,
Setelah dilaporkan, polisi pun melakukan penyelidikan terhadap perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tersebut.

Personel tim pidana khusus satuan reserse kriminal sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan menghimpun keterangan saksi-saksi di rumah sakit.

Selanjutnya, polisi akan melakukan pemeriksaan terhadap oknum perawat tersebut yang saat ini sedang diagendakan kepolisian untuk mendapatkan fakta peristiwa.

Bila terbukti bersalah, ia akan melanjutkan proses hukum yang berlaku.

3. Perawat yang Gunting Jari Bayi Dinonaktifkan.,
Buntut kasus gunting jari bayi nyaris putus, pihak rumah sakit akhirnya menonaktifkan perawat tersebut. Dia dianggap lalai dalam tugasnya.

Pihak manajemen RS Muhammadiyah juga sudah mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan untuk nanti ditindaklanjuti Komite Medic RS tersebut.

Rumah sakit juga akan bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa bayi tersebut, termasuk mengenai kesembuhannya.

“Tim dokter rumah sakit sudah menyelesaikan tindakan operasi terhadap korban dan saat ini menjalani perawatan intensif di ruang VIP RS Muhammadiyah,” kata Wakil Direktur Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan SDM Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Muksin, dikutip dari Antara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *