Pilot dan Penumpang Masih Dalam Pencarian Pasca Terbakarnya Pesawat Susi Air

Jakarta, Matainvestigasi.com – Kementerian Perhubungan menanggapi kabar salah satu pesawat milik Susi Air terbakar di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan atas peristiwa itu, Selasa (07/02).

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air PK-BVY pada Selasa, 7 Februari 2022, pukul 06.17 WIT di Lapangan Terbang (Lapter) Paro,” ujar Adita lewat keterangan tertulis.

Berdasarkan laporan, kata Adita, pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika – Paro take off normal dari Bandara Timika pukul 05.30 WIT. Kemudian landing pukul 06.17 WIT di Lapangan Terbang Paro.

Setelah beberapa jam, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak (dibakar). “Serta kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian,” tutur Adita

Dia menuturkan, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus berkoordinasi dengan pihak keamanan TNI AU. Rencananya, Adita berujar, pihak TNI AU akan terbang kembali melintasi Lapter Paro untuk membantu observasi keadaan disana;

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan  menyampaikan kondisi terkini pada kesempatan pertama,” ucap Adita.

Sementara Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan pesawat itu terbang dengan membawa lima penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Menurut dia, setelah dua jam mengalami hilang kontak Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.

Perusahaan kemudian menjalankan kondisi darurat di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.

“Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman,” kata dia.

 

 

 

(Red/tempo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *