Rudal Rusia Serang Ukraina Bertubi-tubi

Internasional, Matainvestigasi.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya baru-baru ini, menggambarkan situasi di Kota Bakhmut sangat mencekam, Minggu (12/02).

“Ini menjadi serangan Rusia yang konstan,” ujarnya.

“Pasukan Rusia terus-menerus berusaha menembus pertahanan kami sampai akhir,” katanya.

Seperti Mariupol, kota pelabuhan di provinsi yang sama yang akhirnya direbut Rusia setelah pengepungan 82 hari.

Dimana, berakhir di pabrik baja raksasa tempat para pejuang Ukraina yang gigih bertahan bersama dengan warga sipil .

Dilansir AP, Kamis (2/2/2023), Bakhmut telah mengambil peran penting yang hampir mistis bagi para pembelanya.

Untuk saat ini, Kota Bakhmut tetap sepenuhnya berada di bawah kendali tentara Ukraina.

Meskipun lebih sebagai benteng daripada tempat di mana orang akan berkunjung, bekerja atau bermain.

Pada Januari 2023, Rusia merebut Kota Soledar, yang terletak kurang dari 20 kilometer, tetapi gerak maju mereka sangat lambat, menurut analis militer.

Di sepanjang garis depan di sisi Ukraina, unit medis darurat memberikan perawatan darurat kepada korban di medan perang.

Dari 50 hingga 170 tentara Ukraina yang terluka setiap hari melewati hanya satu dari beberapa titik stabilisasi di sepanjang garis depan Donetsk, menurut Tetiana Ivanchenko.

Dia telah menjadi sukarelawan di Ukraina timur sejak konflik separatis yang didukung Rusia dimulai di sana pada tahun 2014.

Setelah kemundurannya di Kharkiv di timur laut dan provinsi Kherson di selatan, Kremlin haus akan kesuksesan.

Bahkan jika itu hanya merebut satu atau dua kota yang telah hancur menjadi puing-puing.

Freedman, profesor emeritus King’s College London, mengatakan hilangnya Bakhmut akan menjadi pukulan bagi Ukraina.

Sebaliknya, menawarkan keuntungan taktis bagi pasukan Rusia, tetapi tidak akan terbukti menentukan hasil perang.

Akan ada nilai lebih bagi Rusia jika bisa merebut Bakhmut yang berpenduduk dan utuh di awal perang.

Tetapi sekarang hanya akan memberikan opsi kepada pasukannya tentang cara merebut lebih banyak Donetsk, kata Freedman. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *