Pasca Meledaknya Pertamina, Luhut Minta Bertanggungjawab Pihak Yang Izinkan Warga Tinggal di Kawasan Depo Pertamina Plumpang

Jakarta, Matainvestigasi.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta pihak yang memberi izin kepada warga untuk tinggal di sekitar kawasan Depo Pertamina Plumpang, bertanggung jawab usai kebakaran hebat yang terjadi Jumat (3/3) lalu, Rabu (08/03).

Baca juga;

“Yang memberikan izin itu saya kira tidak benar. Karena itu tanggung jawablah, sudah ada berapa nyawa hilang,” kata Luhut di Pushidrosal TNI AL, Jakarta Utara, Senin (6/3), dikutip dari Kompas.com.

Ia juga menilai warga yang tidak berhak tinggal di kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang harus pindah, bukan malah Depo Pertamina yang dipindahkan.

Baca juga;

“Jangan dibalik-balik. Plumpang itu sudah dibuat di sana, ada daerah kosong (0) atau buffer zone. Jangan ini (depo) yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus pindah,” ujar Luhut.

“Jangan bolak-balik, kita jangan membuat berita itu. Karena nanti setiap waktu akan seperti itu. Oleh karena itu, memang harus dikaji, memberikan kompensasi atau bagaimana,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengusulkan Depo Plumpang dipindah menjauhi permukiman padat penduduk.

Usulan itu muncul ketika Ma’ruf bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau tempat kejadian kebakaran.

“Saya berharap supaya depo ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo,” ujar Ma’ruf, Sabtu (4/3).

Diketahui, kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Mera, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3) malam.

Api dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area depo.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat hingga Senin (6/3) pukul 12.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa. Sedangkan, 38 orang masih dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan jumlah pengungsi sebanyak 204 jiwa.

Rinciannya, di Kantor PMI Jakarta Utara bertambah 7 jiwa, sehingga menjadi 193 jiwa. Sementara itu, pengungsi di RPTRA Rasella berkurang 17 jiwa, sehingga menjadi 11 jiwa. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *