3 TPNPB Wilayah Sorong Selatan Menyerah Kembali ke Pangkuan NKRI

Bandung, Matainvestigasi.com – Ditengah kebrutalan KKB Papua yang semakin masif, ternyata masih ada anggota separatis yang sadar dan insyaf, Rabu (15/03).

Tiga anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Batalyon Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai menyerahkan diri untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Senin (13/3/2023).

Penyerahan diri 3 anggota TPNPB ini bertempat di Aula Sembra Polres Sorong Selatan.

Sejumlah atribut seperti bendera bintang kejora, pakaian loreng, busur panah dan parang serta kartu tanda anggota TPNPB diserahkan kepada Bupati Sorong Selatan bersama Kapolres Sorong Selatan dan Dandim 1807/Sorsel oleh Melkianus Nebore selaku Komandan Batalyon TPNPB.

Kapolres Sorong Selatan AKBP Choirudin Wachid mengatakan, tiga anggota TPNPB yang menyerahkan diri ke pangkuan NKRI berasal dari wilayah 3 Domberai Sorong Selatan.

Mereka adalah Melkianus Nabore, berpangkat letkol dan merupakan Komandan Batalyon TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai, Yohanes Fonataba, berpangkat letnan tiga selaku wakil komandan, dan Lambetus Esagoi, anggota TPNPB Sorong Selatan Wilayah 3 Domberai.

Choirudin berharap, kelompok TPNPB yang masih berada di tempat persembunyian agar kembali membangun NKRI di Papua Barat Daya, khususnya di Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat.

“Kabupaten Maybrat hingga saat ini dikategorikan wilayah merah dan tidak menutup kemungkinan di Kabupaten Sorong Selatan berdekatan dengan Kabupaten Maybrat itu salah satu tempat pelarian kelompok KKB dan TPNPB di Wilayah Provinisi Papua Barat Daya,” kata Choirudin, Senin.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘3 Anggota TPNPB Wilayah Sorong Selatan Kembali ke Pangkuan NKRI’.

Choirudin menyampaikan, TNI-Polri merasa bersyukur dan berterima kasih kepada tiga anggota TPNPB yang telah menyerahkan diri.

Hal yang sama juga disampaikan Dandim 1807/Sorong Selatan, Letnan Kolonel Infantri Ronald Michael Patty.

“Kami TNI-Polri dan pemerintah daerah siap bersama-sama membuka lapangan kerja. Jangan ragu dengan kita, jangan khawatir kita berada di Kabupaten Sorong Selatan, kabupaten yang damai agar bisa berpikir tidak ketertinggalan dan keterbelakangan yang masih ada,” ujar Ronald.

Sementara itu, Bupati Sorong Selatan Samsudin Angiluli menyambut baik dan berterima kasih kepada tiga anggota TPNPB yang sudah menyerahkan diri ke pangkuan NKRI.

Saya pikir ini pilihan yang tepat karena kita di Papua dan tanah ini dengan diberlakukannya Otonomi Khusus (Otsus) kita sudah merdeka kewenangan semua sudah diberikan bangsa ini kepada kita yang ada di tanah Papua untuk kita mengelola kesejahteraan bagi masyarakat di Papua,” jelas Samsudin.

Usai menyerahkan diri, Melkianus Nebore membacakan ikrar dan peryataan sikap setia dan taat pada NKRI.

Melkianus mengaku sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

“Saya akan setia dan taat kepada NKRI serta patuh dan tunduk kepada pemerintah serta aturan yang berlaku di NKRI,” ucap dia.

Sementara di wilayah lain, KKB Papua justru semakin membabibuta.

Setelah mengganggu penerbangan pesawat Susi Air hingga menyandera pilotnya, KKB Papua kini membidik pesawat Trigana Air.

Akibatnya, Trigana Air menutup sementara penerbangannya untuk rute yang rawan.

Trigana Air menutup sementara penerbangan menuju Bandara Nop Goliat di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Penutupan penerbangan ini menyusul insiden penembakan yang dilakukan KKB Papua saat pesawat Trigana Air lepas landas dan mendarat di Bandara Nop Goliat Dekai, Sabtu (11/3/2023).

Atas insiden penembakan KKB pesawat Boeing 737-59D dengan nomor penerbangan PK-YSC satu penumpang terkena serpihan pecahan kursi dari proyektil peluru yang menembus badan pesawat.

Aviation Security and Safety Manager Trigana Air, Kapten Alfred menjelaskan dihentikannya pelayanan penerbangan ke Distrik Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Memang benar kami untuk sementara menghentikan penerbangan ke Dekai dan saat ini sedang konsolidasi internal,” ujar Kapten Alfred melalui pesan singkat, Sabtu (11/3/2023). Dikutip dari Antara.

Penembakan yang dilakukan KKB terhadap pesawat Trigana Air terjadi saat pesawat dengan nomor penerbangan PK-YSC lepas landas dari Bandar Udara Nop Goliat di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo menjelaskan, penembakan diduga dilakukan dua kali saat pesawat Trigana Air ingin mendarat dan lepas landas.

Penembakan pertama terjadi saat pesawat ingin mendarat di Bandar Udara Nop Goliat di Distrik Dekai.

Pesawat yang membawa 55 penumpang dan kru itu berhasil mendarat dengan selamat. Saat dicek tidak ditemukan proyektil di badan pesawat.

Tak lama kemudian saat pesawat kembali lepas landas menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terjadi lagi penembakan.

Menurut Benny penembakan pesawat Trigana Air itu sekitar Pukul 13.35 WIT. Setelah pesawat lepas landas personel Opsnal Polres Yahukimo mendengar tembakan sebanyak empat kali.

“Suara tembakan berasal dari arah seputaran Kali Brasa Dekai,” ujar Benny, Sabtu (11/3/2023).

Benny menambahkan pesawat yang membawa 66 penumpang dan kru itu berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Aparat keamanan kemudian memeriksa badan pesawat lantaran sudah dua kali menjadi sasaran tembak KKB setelah mendarat di Bandara Sentani.

“Saat dilakukan pengecekan kembali di Bandara Sentani Jayapura terdapat satu lubang bekas tembakan di bawah pesawat dan satu penumpang terkena serpihan pecahan kursi,” ujar Benny. (Red)