Janem Warung Remang Patokbesi Subang Sulit Ditertibkan, Kasie MP : Ada Nilai Positip Juga

Kab Subang, Matainvestigasi.com – Praktek Prostitusi modus warung remang-remang dijalur Patokbeusi-Ciasem Subang ternyata banyak yang luput dari pantauan APH dan Forkopimcam, meskipun sudah diberikan surat edaran untuk tidak buka atau beroperasi, Rabu (05/04).

Melintasi jalur tersebut, sekitar pukul 05.30 WIB, melihat ada banyak warung remang-remang, dan di beberapa warung tersebut berjejer perempuan yang sedang duduk di kursi depan warung tersebut.

Seorang perempuan paruh baya penampilan lengkap dengan balutan kosmetik seakan siap untuk menerima pengunjung, yang tidak menyebutkan namanya seraya menyuruh agar kendaraan roda dua dimasukkan ke dalam ruangan warung yang didalamnya tersedia sound sistem untuk karaoke.

Sambil mengucapkan, “Masukan saja motornya ke dalam karena ini bulan puasa mas, “ucapnya.

Saat itu ditawari minum apa, dan memesan kopi dengan alasan untuk sekedar melepas penat dan capek serta kantuk yang mendera, perempuan tersebut mengatakan. “Bir dan minuman lainnya pun ada mas, “kata perempuan itu.

Pada saat minum bir, perempuan paruh baya tadi pun dengan sudah tidak canggung lagi duduk menemani pengunjung, dan menuangkan bir ke dalam gelas.

Menariknya pada saat percakapan dengan sang pramuria tersebut mengatakan, “tenang aja mas selain motor nya sudah dimasukkan ke dalam, meskipun bulan puasa toh sudah kondusif, dikarenakan sudah atensi dan koordinasi ke Polsek Ciasem dan Polres Subang, “ungkapnya.

Ditanyakan perihal ada dan siapa yang mengkoordinir seluruh warung remang termasuk warungnya tersebut, setiap pemilik warung memberikan uang bulanan dan mingguan ke Patroli Polsek, dan Polres, termasuk Abah (Pemilik warung nya), “ucap dia.

Hal mencengangkan yaitu pada saat sang pramuria tersebut secara blak-blakan mengatakan kalau mau ngamar ayok tenang kok bebas setelah ngamar bisa istirahat sepuasnya yang penting ngamar dan kebetulan saya belum dapat penglaris.

Sesuai dugaan, salahsatu warung terdapat wanita muda yang dandanannya menarik agar pengunjung mampir, dan melambaikan tangannya ke arah para tamu. Pemandangan yang sama kembali terlihat, berbagai alat pendukung karaoke tersedia, bedanya kali ini ruanganya sengaja tidak gelap.

“Mau minum bir, atau kopi atau apa mas ” ucap salahsatu perempuan yang belakangan menurut sang pramuria yang menemani adalah mami (germo) nya, team menjawab bir, dan kopi.

Pada saat perbincangan dengan wanita muda pramuria mangkal dikursi depan warung, hal yang sama ditawarkan, yaitu “ngamar”.

“Hanya minum kopi dan bir saja guna melepas penat, jawab team. Sang mami meminta agar wanita muda pramuria tersebut diberikan uang tips sekedar menemani minum, setelah berpamitan pulang.

Kapolsek Ciasem Kompol Dede Suherman bersama Wakapolsek jajaran Reskrim dan Intelkam Ciasem menjelaskan, ” Itu wilayah Polsek Patokbeusi, nama warung-warung tersebut dari dulu disebut Janem atau Jalan enem (jalan genap), dan saya tidak pernah memerintahkan kepada anggota saya untuk atensi apapun.

Wakapolsek Ciasem AKP Aan Sukana menambahkan, “nama polisi biasa dijual-jual, padahal kalaupun dari patroli kami diperintahkan untuk back up (membantu Kamtibmas) oleh pimpinan dengan disertai sprin, seharusnya baik pemilik warung ataupun mereka-mereka melihat dan membaca di setiap unit Patroli ada nama Polsek masing-masing, justru pada saat kami melintasi diwilayah sana untuk Kamtibmas ke batas wilayah kami sering mengatakan, bapak polisi mah dari Ciasem kalau ini masuknya ke Patokbeusi “.

“Tanah tempat berdirinya Janem itu diantaranya milik Perum Sang Hyang Seri, dan PU, “pungkas Aan Sukana.

Kapolsek Patokbeusi Kompol Sutarman, Kami bersama Forkompincam sudah menghimbau kepada semua pemilik warung tersebut untuk tutup, jika ada yang buka satu dua ya wajar saja dan nanti pun akan kami berikan teguran, “terangnya.

Disampaikan oleh Abdul Rasyid, Kami bersama Muspika sudah menghimbau mereka akan tetapi ya jika ada yang masih buka mungkin kucing-kucing an kang, dan Janem itu sendiri sudah berdiri sejak lama, saya saja disini sudah 10 tahun bertugas “, ungkap Kasie MP.

“Ada nilai positif nya juga soal Janem itu sendiri, ketika ada orang yang kecelakaan itu bisa langsung dibantu oleh orang yang diwarung Janem, kalau enggak ada mungkin bisa sampai besoknya baru ditemukan, “kata Abdul Rasyid.

Diakhir statement nya Abdul Rasyid menjelaskan, ” Pernah kita akan dipertemukan di Kabupaten soal Janem akan tetapi tidak ada titik temu dikarenakan dari pihak PU tidak hadir, dan dari pihak Perum Sang Hyang Seri yang tidak hadir, jadinya tidak ada titik temu “, pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *