Bandung, Matainvestigasi.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) akhirnya merasa gerah dengan sikap para turis asing di Bali yang belakangan semakin meresahkan, serta menjadi sorotan publik dan media, Rabu (05/04).
Menyikapi hal ini, Luhut berencana untuk menerapkan kebijakan tegas bagi para turis asing yang datang ke Indonesia. Ia mengatakan, pemerintah bakal melakukan penertiban sektor pariwisata di Bali mulai dari penindakan pelanggaran ketertiban umum, pajak turis masuk hingga seleksi terhadap WNA dari negara yang kerap bermasalah.
Melalui unggahan di akun Insatgram @luhut.pandjaitan, Luhut menyampaikan kegeramannya atas ucapan wisatawan asing terhadap polisi setempat. Menurutnya, sikap yang ditunjukkan turis asing ini sangat merendahkan aparat kepolisian tanah air.
‘You want to steal money?” Setelah menonton video itu saya sampaikan kepada seluruh jajaran yang hadir dalam Rakor terkait penertiban wisatawan mancanegara di Bali hari ini, bahwa kita tidak boleh membiarkan siapapun meremehkan negara ini, tidak boleh kita tinggal diam terhadap perbuatan melanggar hukum apalagi ditambah dengan menghina institusi negara,” ujar Luhut.
Luhut mencatat, Bali menjadi salah satu destinasi wisata di dunia dengan biaya yang amat murah. Hal ini tentunya mendorong para wisatawan mancanegara yang berpendapatan rendah, datang ke Bali dan akhirnya melanggar tata tertib di sana.
Ia mengatakan, Bali harus kembali pada peta jalan transformasi pariwisata dari mass tourism ke pariwisata berkualitas (quality tourism), terutama menyusul viralnya video wisatawan asing yang adu mulut dengan polisi saat ditilang di Bali.
“Dalam waktu dekat setidaknya kami akan fokus menindak berbagai bentuk pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan. Lebih daripada itu, saya juga meminta agar segera direalisasikan inisiatif penerapan pajak bagi turis yang masuk ke Indonesia,” ungkapnya
Luhut menuturkan, insentif ini akan sangat berguna untuk membiayai pengembangan destinasi dan promosi wisata seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara yang juga punya banyak industri pariwisata. Berdasarkan data Travel Toursim Development Index 2021 menunjukkan, pengeluaran wisatawan asing di Indonesia, lebih rendah dibandingkan negara yang menawarkan quality tourism.
Dirinya juga meminta agar dilakukan segera pengkajian untuk kebijakan disinsentif bagi WNA dari beberapa negara yang seringkali bermasalah. “Hal tersebut penting dilakukan agar wisman yang datang terseleksi dengan baik,” imbuhnya.
Melalui rencana kebijakan ini, mantan Menko Polhukam ini mengharapkan munculnya semangat yang sama, yaitu agar tidak pernah membiarkan warga negara asing yang plesiran ke Bali, memandang sebelah mata Indonesia.
“Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang sangat menjaga nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan. Jika wisatawan mancanegara ingin menikmati keindahan panorama alam Indonesia, maka mereka terlebih dahulu harus memahami dan menghormati nilai-nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan yang ditegakkan di negara ini,” tandasnya. (Red)