Situs Media Israel Diserang Usai Sebut Indonesia Negara Terbelakang

Internasional, Matainvestigasi.com – Jerusalem Post, diserang usai menyebut Indonesia sebagai negara terbelakang. Gara-gara menyebut Indonesia negara terbelakang, situs Jerusalem Post sempat tak bisa diakses pada Jumat, 7 April 2023, Senin (10/04).

Jerusalem Post telah memuat artikel soal FIFA membatalkan Indonesia sebagai rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam artikel tersebut, Jerusalem Post mengkritik penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel U-20 yang berujung dicoretnya status Indonesia sebagai tuan rumah ajang tersebut.

(Salah satu berita dari Jerusalem Post yang kontroversial. (Foto: Jerusalem Post)

“Sikap Anti Israel menjadi gol bunuh diri diplomatik Indonesia,” tulis judul artikel Jerusalem Post, dikutip Senin (10/4/2023).

“Indonesia menghadapi hukuman FIFA karena prasangka anti-Israel,” lanjut pernyataan Jerusalem Post.

Parahnya, Jerusalem Post mengklaim Indonesia bukan negara modern yang memiliki wawasan luas setelah adanya penolakan terhadap Israel. Bukan hanya itu, media tersebut menyebut Indonesia adalah negara yang terbelakang!

“Citra yang diproyeksikan Indonesia bukanlah bangsa yang modern dan berwawasan ke depan, melainkan sebagai negara terbelakang yang masih dibutakan oleh prasangka anti-Israel,” lanjut pernyataan Jerusalem Post.

Tak lama artikel di atas naik, situs Jerusalem Post diserang dan tak bisa diakses. Namun setelah ditelusuri, saat ini situs Jerusalem Post sudah dapat diakses lagi dikutip dari okezone.com.

Timnas Israel U-20 akan tampil di Piala Dunia U-20 2023)

Sebagai informasi, pemberitaan di atas muncul lantaran sikap Indonesia yang tegas menolak Timnas Israel U-20 bertanding di ajang Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Sekadar informasi, Timnas Israel U-20 sendiri salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023.

Pihak yang paling vokal menentang keikutsertaan Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 di antaranya Gubernur Bali, I Wayan Koster, hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Diduga kuat, polemik penolakan ini menjadi alasan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah ajang piala dunia tersebut.

Beruntungnya, Indonesia hanya mendapat hukuman ringan dari FIFA terkait pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. FIFA hanya memberi hukuman kepada Indonesia dengan menyetop mendapat aliran dana untuk pengembangan sepakbola dalam program FIFA Forward 3.0. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *