Kota Zombie di Philadelphia Akibat Maraknya Penggunaan Narkoba Jenis Opioid Sintetik

Bandung, Matainvestigasi.com – Kawasan Kensington Avenue, Philadelphia, Amerika Serikat, yang terlihat kumuh kian memprihatinkan, bahkan banyak warganya yang overdosis akibat penggunaan narkoba, Kamis (26/04).

Dilansir dari kanal Youtube Riki Suwandi, sebagian orang Philadelphia berperilaku seperti zombie. Mereka berkeliaran di jalanan dalam kondisi tidak sadarkan diri seperti mayat hidup (zombie).

Fenomena tersebut sudah jamak. Penyebabnya overdosis obat. Menurut laporan aparat federal, satu orang meninggal dunia karena overdosis obat setiap lima menit di AS.

Belakangan AS kian meningkatkan kewaspadaan terkait narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang membuat kulit seseorang bisa membusuk.

Melansir dari NDTV, dampak zat narkotika yang dikenal sebagai xylazine, atau tranq, adalah menghancurkan tubuh manusia.

Majalah Time melaporkan, xylazine adalah obat penenang hewan yang semakin banyak digunakan sebagai pengganti heroin.

Menurut Sky Newstranq dope” adalah campuran xylazine dengan fentanyl. Opioid ini menjadi momok kaum muda AS. Apalagi obat ini dijual di jalanan hanya dengan beberapa dolar per kantong.

Sam, seorang responden yang berbicara dengan Sky News, mengatakan, tranq pada dasarnya membuat tubuh manusia menjadi zombie dan meninggalkan luka mengerikan. Untuk penyembuhan butuh waktu pengobatan selama bertahun-tahun.

Menurut The New York Post, gejala xylazine seperti obat penenang: kantuk berlebihan, depresi pernapasan, ditambah luka terbuka serius, dan menyebar dengan cepat.

Tahun 2018 hanya ada lima sampel xylazine yang dianalisis Layanan Analisis Obat Kesehatan Kanada dari hasil tangkapan Badan Layanan Perbatasan Kanada, Lembaga Pemasyarakatan Kanada, dan kepolisian.

Pada 2019, jumlahnya menjadi 205. Dan setahun kemudian 1.350 sampel.

Opioid Sintetik, Fentanyl sendiri adalah opioid sintetis untuk mengatasi rasa sakit. Biasa diberikan pada pasien kanker atau pascaoperasi. Obat ini dibuat dokter asal Belgia pada 1960. Disetujui sebagai obat bius tahun 1972.

Pengaruh fentanyl 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin. Ini adalah kontributor utama overdosis fatal di AS.

Menurut United State Drugs Enforcement Administration, fentanyl adalah satu-satunya ancaman narkoba paling mematikan.

Fentanyl dan opioid sintetik lain adalah obat paling umum yang menyebabkan kematian. Bahkan dalam dosis kecil. Lebih dari 150 orang meninggal setiap hari akibat overdosis terkait opioid sintetik.

Gejala overdosis fentanyl meliputi kulit dingin dan lembab. Tidak sadarkan diri atau koma, warna kulit membiru, pupil mata mengecil, gagal napas. Mereka berperilaku seperti zombie, kaku, sulit bergerak.

Narkoba Zombie, drug atau narkoba zombie adalah narkoba sintetis yang 80 kali lebih kuat dari ganja, seperti spice dan black mamba.

Beberapa tahun lalu, media Inggris, Daily Star, melansir pemakaian spice, yang disebut “ganja tiruan”. Orang-orang yang menggunakan spice berperilaku seperti zombie.

Narkoba ini telah menyebabkan kekacauan di jalan-jalan dan di penjara hingga akhirnya dilarang pada tahun 2016.

Spice diciptakan secara tak sengaja oleh ahli kimia organik John Huffman dari Clemson University di South Carolina, AS.

Narkoba lain yang berbahaya yaitu black mamba. Dampaknya, menyebabkan pengguna berhalusinasi dan mengalami gangguan pernapasan serta mual-mual.

Ganja sintetis itu terungkap dari penyelundupan yang digagalkan polisi Spanyol. Seorang juru bicara polisi menyebutkan cara mengonsumsi spice dengan melarutkan dalam air lalu disemprot ke sebatang rokok.

Pemeriksaan terhadap jenis narkoba itu menunjukkan lebih kuat dari ganja. Efek penggunaan terhadap tubuh disebutkan 80 kali lebih kuat dari 1 gram ganja yang asli. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *