Tak Punya Hati, Kakek Tukang Becak di Begal, Becak di Bawa Kabur

Medan, Matainvestigasi.com – Seorang kakek yang berprofesi sebagai tukang becak motor dibegal penumpangnya di gang Bilal, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur Kota Medan, Selasa (02/05).

Kejadian tersebut tersebut terjadi pada hari senin (1/5/2023) sekira pukul 10:00 WIB. Dimana seorang kakek bernama Suwarno (63) dibegal penumpangnya sendiri.

Suwarno merupakan warga Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

Menurut keterangan Endang Sugianti istri Suwarno, bermula saat itu suaminya baru saja mengantarkan penumpang dari Belawan ke Kawasan Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan.

Setelah mengantarkan penumpang tersebut, becak milik Suwarno pun rusak dan pada saat itu ada seorang pria membantu memperbaiki becak tersebut.

Hingga becak tersebut selesai di perbaiki, pelaku meminta kepada Suwarno untuk diantarkan ke Kawasan Pulo Brayan dengan alasan hendak mengambil cat.

“Kakek bawa sewa, ada sewa dari sini perempuan turun dia di Panah Hijau. Udah sampai panah Hijau becak kakek tadi rusak remnya. Datang lah satu orang pelaku bantu membetuli, lepas itu dia minta antar ke Brayan katanya mau ambil cat,” Kata Endang Sugianti, Selasa 02/05/23 dilansir tribunmedan.

Di tengah perjalanan menuju alamat yang pelaku sebutkan, seorang pelaku lainnya yang sudah menunggu di pinggir jalan secara tiba-tiba melompat naik ke dalam becak.

Tanpa ada rasa kecurigaan, Suwarno kembali membawa becaknya ke lokasi yang dimaksud oleh pelaku.

“Naik lah pelaku tadi, sampai Simpang Kantor Medan Labuhan ada kawannya satu lagi lompat naik ke becak. Kakek pun gak ada nanya pula, langsung dibawanya lagi,”ucapnya.

Endang mengatakan Sesampainya di lokasi yang dimaksud para pelaku, secara tiba tiba pelaku yang naik di simpang kantor menodongkan sebilah pisau ke leher Suwarno.

Karena merasa ketakutan, Suwarno pun turun dari becaknya dan menyerahkan becak tersebut kepada pelaku. Saat pelaku membawa kabur becak tersebut, Suwarno berusaha mengejar para pelaku, namun usahanya itu pun gagal.

“Sampai lah ke gang Bilal dekat RS Imelda, disitu lah pelaku yang naik di Simpang Kantor mengancam pakai pisau ke leher kakek. Kakek pun langsung turun, becaknya juga langsung dibawa, sempat juga kakek ngejarnya,Tapi sepi,” Bebernya.

Saat itu Endang menyebutkan suaminya pun pulang ke rumah sekira pukul 13:00 WIB dengan menumpang di angkutan umum.

Sesampainya di rumah Suaminya pun langsung menceritakan kejadian yang sudah menimpanya, mendengar cerita tersebut anak mereka pun langsung membawa Suwarno untuk mencari keberadaan becak yang sudah dibawa kabur pelaku.

Namun, usaha mereka pun tak membuahkan hasil. Akhirnya mereka pun berinisiatif mencari CCTV yang dilalui Suwarno saat membawa para pelaku.

“Kakek pun pulang naik angkot, sampai rumah Kakek di bawa anak saya untuk mencari becak itu. Pergi lah mereka ke lokasi dan melihat CCTV di lokasi itu,”kata Endang.

Endang mengatakan becak yang selama ini digunakan suaminya tersebut merupakan becak yang disewa dari seseorang.

Akibatnya pemilik becak tersebut pun meminta ganti rugi atas hilangnya becak yang di bawa oleh Suwarno.

“Karena itu, sekarang disuruh ganti rugi Rp. 1.500.000 sama pemiliknya, tapi ku bilang jangan lah segitu. Jadi berapa kata pemilik, yah aku bilang Rp. 1 juta. Yaudah lah katanya, tapi aku disuruh bayar dulu Rp. 500 ribu, nanti sisanya di cicil Rp. 25 ribu sehari katanya. Jadi ke rumah apalah kalau kayak gitu, karena sehari paling dapat di bawah seratus ribu, itu pun masih bayar setoran lagi,”pungkasnya. (Red)