Bandung, Matainvestigasi.com – Kebarakan kapal laut kembali terjadi. Jumlah penumpang di KMP Royce 1 berbeda dengan manifest yang dilaporkan, Minggu (07/05).
Diketahui, KMP Royce 1 terbakar di Perairan Merak saat sedang dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu (6/5/2023) siang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari aparat Polda Banten, sesuai manifest ada sebanyak 140 penumpang di KMP Royce 1.
Jumlah 140 penumpang itu terdiri dari lima pejalan kaki dan 135 penumpang dalam kendaraan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Basarnas Banten, terdapat 456 orang korban KMP Royce 1 yang dievakuasi pasca kejadian kebakaran.
“Jumlah penumpang sesuai manifes,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Heriyanto dalam keterangannya pada Sabtu (6/5/2023).
Sebanyak lima pejalan kaki itu terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan.
Sementara itu, jumlah penumpang dalam kendaraan 135 orang, terdiri dari laki-laki dewasa 108 orang, perempuan dewasa 21 orang, anak laki-laki lima dan satu anak perempuan.
Sedangkan jumlah kendaraan di dalam KMP Royce 1 sebanyak 79 unit terdiri dari kendaraan golongan II 13 unit, golongan IV A 27 unit, golongan IV B 1 unit, golongan V A 3 unit.
Kemudian golongan V B 3 unit, golongan VI A 7 unit, golongan VI B 13 unit, golongan VII 9 unit dan golongan VIII 3 unit.
Korban Teriak Tak Kebagian Pelampung, Seperti dilansir dari video yang diunggah @info.banten, para penumpang panik. Di antara mereka ada yang rebutan pelampung.
Dari video itu terdengar suara perempuan yang tidak mendapatkan pelampung.
“Tolong, tidak kebagian pelampung,” teriaknya.
Dari video tersebut juga terlihat penumpang terdiri atas orang tua dan anak-anak.
“Udah sesak napas ini, astagfirullah..,” ujar narasi di video tersebut.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengumumkan 456 orang korban kapal Ferry KMP Royce 1 selamat.
Setelah kejadian, para penumpang kapal milik PT Damai Lintas Bahari (DLB) ini terpaksa tidur di ruang tunggu Pelabuhan Merak.
Masing-masing dari mereka terlihat tidur di atas lantai menggunakan tikar, serta ada juga yang tertidur di velbed dan kursi.
Seorang penumpang, Ahmad Rosadi (43) mengaku terpaksa tidur di ruang tunggu karena menunggu kabar terkait kendaraannya.
“Nginep di sini, karena menunggu kabar kendaraan saya. Mau balik ke Subang jauh, ke Lampung kayak gini. Paling gimana besok,” kata Rosadi, Sabtu (6/5/2023).
Berikut ini lima fakta kebakaran kapal feri di Perairan Merak Banten pada Sabtu (6/5/2023) siang.
Kronologi, Insiden kebakaran itu terjadi di Perairan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 13.00 WIB. Kapal Feri Royce 1 mengalami kebakaran saat berangkat dari dermaga reguler Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.
Api diduga berasal dari mobil yang terbakar. Hal itu disampaikan Ujang Arif (40), penumpang.
“Awalnya keluar asap kecil, kurang dari 10 menit langsung besar asapnya,” katanya dikutip Tribun Banten.com di Pelabuhan Merak, Sabtu petang.
Menurut Arif, saat itu para penumpang berteriak-teriak kebakaran.
Dia yang sedang meminum kopi langsung beranjak untuk melihat api.
“Kita kan di atas, itu di bawah udah keluar asap pekat. Kalau api mah enggak terlalu besar cuma asap doang tebal,” ucapnya.
Sekitar 30 menit setelah KMP Royce 1 terbakar, petugas baru tiba untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang.
“Kami kemudian dievakuasi,” ujarnya.
Penumpang lain, Rili, mengaku panik saat kebakaran terjadi.
Dia pun langsung berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri.
“Pas saya ke bawah dilarang karena ternyata ada mobil yang terbakar. Saya tidak melihat kondisi mobilnya,” katanya.
Terlihat kepulan asap dari sebuah kapal yang berada di antara kapal-kapal lain.
“Sudah merapat kapal dari Polairud untuk pemadaman,” kata narasi dalam video tersebut.
Korban Dirujuk ke RS Krakatau Medika, Sebanyak 22 penumpang kapal Royce 1 yang mengalami kebakaran di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, menjalani perawatan medis.
Kepala Puskesmas Pulo Merak Dr Isnayati mengatakan, ke 22 orang tersebut dirawat di ruang tunggu Pelabuhan Merak, Puskesmas dan RS Karakatau Steel.
“Dibawa ke Puskesmas ada lima, tapi yang tiga mau dirujuk ke RS Krakatau Steel,” kata Dr Isnayati dikutip Tribun Banten.com, Sabtu (6/5/2023).
Lanjut dia, penumpang yang sakit rata-rata mengalami syok.
Sedangkan yang dilarikan ke RS Krakatau Steel mengalami patah tulang dan sesak nafas.
“Ada satu yang patah tulang, yang dua sesak nafas.”
“Karena saling sikut gitu pas proses evakuasi,” ungkapnya.
Istianah menyebut, dari hasil identifikasi sementara tidak ada penambahan korban.
“Kemungkinan tidak ada korban lagi, kita juga masih terus melakukan pemeriksaan ke yang lain,” pungkasnya.
Korban KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, tercecer di Pelabuhan Merak.
Plh Sekda Banten, Virgojanti meminta pihak perusahaan bertanggung jawab pada penumpang.
Dia memastikan, para penumpang akan menginap di hotel yang sudah disiapkan.
“Owner kapal harus bertanggung jawab pada penumpang, untuk bisa mengantar penumpang ke hotel,” katanya.
Virgojanti menjelaskan, jumlah penumpang KMP Royce 1 berjumlah 456 orang.
Untuk penumpang pejalan kaki sudah disebrangkan ke Pelabuhan Bakauheni, sedangkan sisanya akan menginap.
“Yang 55 orang penumpang disebrangkan dan yang masih di sini penumpang yang bawa kendaraan,” jelasnya.
Menurut dia, para perusahaan bus juga sudah melakukan pendataan pada penumpang mereka.
“Mereka akan menyiapkan kendaraan pengganti kalau yang melanjutkan penyebrangan akan diantar ke Bakauheni dan di sana ada bus penggantinya,” pungkasnya.
Polda Banten Selidiki Penyebab Kebakaran, Kapal ferry KMP Royce 1 terbakar terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Sabtu (6/5/2023).
Penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Polda Banten.
Kabid Humas Polda Banten Kombespol Didik Hariyanto mengatakan, kebakaran kapal KMP Royce 1 terjadi di alur penyeberangan pelabuhan Merak-Bakaheuni, Sabtu (6/5/2023) terjadi sekira pukul 15.30 WIB.
Selain itu petugas terkait langsung menerjukan sejumlah tim, untuk membantu melakukan evakuasi korban.
“Ditpolairud Polda Banten telah mengerahkan personel dan kapal TB Tirtayasa III untuk melakukan evakuasi bersama Lanal Banten, Basarnas, Damkar Kota Cilegon, dan BPTD,” katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
Sementara itu, untuk jumlah penumpang pihaknya menjelaskan, sesuai manivest, untuk pejalan kaki berjumlah lima orang diantaranya dua laki-laki dan tiga perempuan.
Dan penumpang dalam kendaraan 135 orang, di ntaranya laki-laki dewasa 108 orang, dan perempuan dewasa 21 orang, anak-anak enam orang, terdiri dari lima anak laki-laki dan satu anak perempuan.
Sedangkan untuk jumlah keseluruhan kendaraan sebanyak 79 unit, dengan total penumpang sebanyak 140 orang.
“Dan untuk korban luka ringan sampai saat ini sebanyak sembilan orang, yang terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Merak,” katanya.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim dari Biddokkes Polda Banten yakni tim kesehatan lapangan dan tim DVI, guna membantu para penumpang yang membutkan pertolongan medis.
“Dari hasil evakuasi belum ada korban yang ditemukan meninggal dunia,” katanya.
Dan kini api sudah berhasil dipadamkan dan kapal akan dievakuasi di Pelabuhan Merak.
Sementara untuk penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan.
“Penyebab terjadinya kebakaran kapal KMP Royce 1 masih dalam penyelidikan lebih lanjut, untuk kapal akan di evakuasi ke Pelabuhan Merak,” katanya. (Red)