Bandung, Matainvestigasi.com – Beredar video seorang warga Pekalongan bernama Mustofa (50) mendapat intimidasi dari sejumlah orang yang diduga preman, Minggu (07/05)
Lantaran menyampaikan kritik kepada Pemerintah Jawa Tengah (Jateng). Melalui video yang dibagikan akun twitter @dhemit_is_back pada Rabu, 3 Mei 2023, terlihat Mustofa sedang terlibat cekcok dengan sejumlah preman berbadan besar yang mendatangi rumahnya.
Dinarasikan, kedatangan preman itu lantaran kritik yang disampaikan Mustofa ke Pemerintah Jateng.
“Perkara kritis dengan pemerintahan Pekalongan Jateng Bapak Mustofa di intimidasi Oknum ormas, Ternyata kritis di Jateng ngeri juga ya.
Hallo @ganjarpranowo, gimana ini apa iya premanisme bisa buat konten juga?” tulis keterangan video, dikutip Jumat, 5 Mei 2023.
Dalam video tersebut terdengar keduanya cekcok menggunakan Bahasa Jawa. Situasi semakin mencekam saat Mustofa dan pria baju hitam sama-sama tersulut emosi.
Sambil teriak, preman itu mengatakan, Mustofa telah menyinggungnya.
“Maksudnya apa ini? Saya menyinggung apa ke Anda?” teriak Mustofa kepada preman kaos hitam.
Lebih lanjut, seorang pria mengenakan kaos abu-abu yang dari awal berdiri di dekat keduanya pun mendorong tubuh Mustofa, hingga pria yang di kepalanya sudah dipenuhi uban itu terjatuh.
“Aku nyinggung apa? Ini rumah saya, yang sopan kalian di sini,” bentak Mustofa “Tidak seperti ini caranya, laporkan saja ke polisi, ini tuh negara hukum, tidak seenaknya sendiri, kamu pikir dengan dibentak-bentak, aku takut,” sambung Mustofa sambil meminta anggota keluarganya merekam kejadian tersebut.
Adapun, hingga video berakhir dua preman tersebut tidak menjawab pertanyaan Mustofa soal apa yang menyebabkan mereka tersinggung.
Aksi centeng itupun viral dibeberapa IG @abdinegaranews_ @para.abdinegara.news dan beberapa IG lainnya juga memviralkan aksi tersebut.
Sementara, pria berbaju hitam terdengar memberi ancaman kepda pria 50 tahun itu. “Jangan sampe tanganku ini mukul kamu,” kata preman kaos hitam Mengetahui adanya intimidasi yang dilakukan preman ke salah satu warga di Pekalongan, Polres Pekalongan melalui akun twitter resmi mereka pun merespons. Mereka mengklaim bahwa kasus itu telah masuk tahap penyidikan.
“Terimakasih atas informasinya. Bahwa benar kejadian tersebut terjadi di Kab Pekalongan, namun kejadian tersebut telah ditangani dan sedang dalam penyelidikan.
Silahkan bagi masyarakat dapat melaporkan setiap gangguan kamtibmas ke Polres Pekalongan/ wa 081387872001,” tulis akun @res_pekalongan. (Red)