Internasional, Matainvestigasi.com – Kengerian menyelimuti area luar H&M di Allen Premium Outlets, Allen, Texas, Amerika Serikat (AS), Sabtu (6/5). Seorang pria berpakaian hitam dan mengenakan perlengkapan mirip SWAT tiba-tiba menembaki pengunjung membabi buta, Senin (08/05).
Akibat aksi brutal itu, 8 orang tewas dan 7 orang terluka. Tiga orang korban luka berada dalam kondisi kritis. Beberapa korban meninggal dunia adalah anak-anak. Rentang usia korban 5–61 tahun. Pelaku akhirnya berhasil ditembak mati oleh polisi.
Rekaman video yang beredar online menunjukkan, penembak keluar dari sedan di tempat parkir mal sebelum menembaki orang-orang yang berjalan di dekatnya. Pada saat kejadian, mal tersebut sedang ramai. Maklum, akhir pekan. Suara tembakan itu pun membuat orang-orang berlarian. Mereka mencari tempat berlindung.
Seorang petugas kepolisian yang kebetulan berada di lokasi langsung cepat merespons dan menetralisasi kejadian. Pelaku ditembak hingga tergeletak di trotoar. Pelaku membawa senjata semiotomatis AR-15. Senjata tersebut kerap dipakai para pelaku penembakan massal di AS.
“Petugas yang berada di mal mendengar tembakan, pergi ke arah pelaku, dan baku tembak terjadi sebelum tersangka dilumpuhkan,’’ ujar Kepala Polisi Allen Brian Harvey seperti dikutip Agence France-Presse.
Ratusan pengunjung mal tersebut akhirnya dievakuasi. Polisi meminta pengunjung yang memiliki video penembakan untuk menyerahkannya ke FBI sebagai barang bukti. Insiden itu membuat banyak saksi mata di lokasi menjadi trauma.
’’Tidak ada lagi tempat yang lebih aman. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana,’’ ujar Jaynal Pervez, salah seorang saksi mata.
Kepemilikan senjata di Texas memang sangat longgar. Sebagian besar orang dewasa berusia 21 tahun ke atas diizinkan membawa pistol tanpa lisensi, kecuali mereka pernah dihukum sebelumnya.
Selain itu, aturan terkait kepemilikan senjata jenis senapan laras panjang juga terbatas. DPRD Texas dikontrol oleh Partai Republik yang memang mendukung kepemilikan senjata.
Sepanjang tahun ini, sudah ada 199 kasus penembakan massal di AS. Kategori penembakan massal adalah jika empat orang atau lebih menjadi korban tewas maupun luka. Jumlah senjata api di AS jauh lebih banyak dibandingkan penduduknya.
AS memiliki tingkat kematian tertinggi akibat senjata api di antara negara maju mana pun. Pada 2000, ada 45 ribu korban senjata api dan naik menjadi 49 ribu di tahun berikutnya. (Red)