Bandung, Matainvestigasi.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap alasan dua pesawat asing yang parkir di Bandara Kertajati hingga berbulan-bulan. Pesawat tersebut adalah pesawat Airbus A340-212, Minggu (04/06).
Dikutip dari planespotters.net, pesawat tersebut berada di Bandara Châteauroux-Centre “Marcel Dassault”, Prancis, pada 3 Maret 2021-9 April 2022. Baru pada 10 April 2022 terdeteksi berada di Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, parkirnya dua pesawat asing di Bandara Kertajati itu karena sedang antre menunggu maintenance.
“Iya (antre maintenance). Itu informasi yang saya terima dari GMF (Garuda Maintenance Fasility),” kata Adita saat dikonfirmasi dikutip dari kumparan.com.
Dua pesawat ini sebelumnya viral di media sosial. Dikabarkan bahwa Iran membeli pesawat Airbus A340-212 ini bekas Angkatan Udara Prancis. Informasi yang diunggah oleh akun twitter @BabakTaghvaee1 itu menyebutkan, pesawat tersebut diparkir di Bandara Kertajati, sebelum diterbangkan ke Teheran, Iran.
Singgahnya kedua pesawat tersebut di Bandara Kertajati, disebut @BabakTaghvaee1, untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. AS sejak 1995 melarang industri penerbangan dunia menjual pesawat maupun suku cadangnya kepada Iran.
Dikonfirmasi soal itu, Adita menegaskan hal itu bukan kapasitas Kementerian Perhubungan untuk menanggapi. Termasuk saat dikonfirmasi bagaimana antre maintenance seperti itu bisa memakan waktu berbulan-bulan.
“Kalau sudah operasional dan bisnis perusahaan, itu sifatnya B to B <span;>(business to business),” kata Adita.
Dirut BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) Kertajati, Muhammad Singgih, membenarkan memang ada dua pesawat asing yang parkir di Bandara Kertajati.
“Ya (parkirnya) lebih beberapa bulan. Bayar parkir juga pastinya. Enggak hafal mulainya kapan, tapi sudah pergi kira-kira pekan lalu,” kata Singgih dikutip dari kumparan, Kamis (1/6).
Menurut dia, kejadian seperti itu tidak jarang terjadi, di mana ada pesawat asing yang parkir cukup lama di sana.
“Pesawat tuh datang dan pergi. Saya enggak hafal satu per satu. Pernah juga pesawat lain parkir lama juga di sini, seperti Flynas, Lion, dan sebagainya,” ujarnya.
Tapi menurutnya, pesawat tersebut milik Prancis, bukan Iran seperti diungkapkan akun twitter @BabakTaghvaee1. “Kebetulan itu milik Prancis dan mitra kerja samanya dengan perusahaan di Indonesia,” ujarnya.
Terkait pilihan parkir di Bandara Kertajati, Singgih mengatakan itu merupakan pertimbangan pemilik pesawat terbang. Pihaknya memberikan pelayanan sepanjang pesawat yang akan take off dan landing, punya izin dan memenuhi regulasi yang berlaku.
“Soal kenapa milih Kertajati ya tentu si maskapai sama mitra kerja samanya yang punya pertimbangan. Apakah itu harga atau kemudahan dalam maintenance, dan sebagainya. Sepanjang punya izin mendarat ya bandara pasti menerima,” kata Dirut Bandara Kertajati itu. (Red).