Di Hujat Warganet, Pendaki Everest Warga Malaysia Hampir Tewas, Tak Akui di Selamatkan Sherpa

Internasional, Matainvestigasi.com – Pendaki asal Malaysia menjadi sorotan internasional karena tidak mau mengakui dirinya telah diselamatkan Sherpa Everest saat mendaki di Gunung Everest, Jum’at (09/06).

Aksi tak tahu diuntung itu membuatnya dihujat warganet. Sebelumnya, pendaki Malaysia bernama Ravichandran ditemukan nyaris tewas saat mendaki Gunung Everest.

Peristiwa itu terjadi saat dirinya berada di Zona Kematian Gunung Everest yang cukup dingin. Beruntung, seorang Sherpa bernama Gelje mau bersusah payah mengevakuasi pendaki Malaysia yang akrab disapa Ravi.

Sherpa Everest itu awalnya membungkus tubuh Ravi dengan selimut dan mengikatnya dengan tali, lalu<span;> Sherpa Everest menggendong Ravi di punggung dengan membawa tabung oksigen, sambil menuruni Gunung Everest dengan medan berbahaya selama 7 jam.

Momen meneggangkan evakuasi itu sendiri berhasil diabadikan lewat video hingga menjadi viral. Nyawa Ravi pun berhasil diselamatkan dengan helikopter begitu Sherpa membawanya sampai ke camp terdekat.

Namun, Ravi justru membuat geram masyarakat dunia setelah menolak mengakui nyawanya diselamatkan oleh Sherpa Everest. Berikut ini fakta-fakta seputar aksi pendaki Malaysia yang tak mengakui pengorbanan Sherpa tersebut.

Ravi memblokir akun Instagram Gelje Sherpa. Hal itu dilakukan setelah dirinya didesak warganet untuk meminta maaf kepada sang Sherpa yang telah menyelamatkan nyawanya dalam situasi membahayakan.

Dengan tegas, Ravi justru ngotot mengatakan Gelje Sherpa bukan sosok yang menyelamatkannya dari Gunung Everest. Ia justru menyebut rekannya dari tim The 14th Peaks Expeditio Co dan Global Rescue yang masih membuatnya hidup.

Aksi Ravi yang dinilai tak tahu diuntung itu membuat warganet murka. Akun Instagramnya pun langsung digeruduk warganet, di mana mereka banyak yang menghujat sikap pendaki Malaysia tersebut.

Diserang bertubi-tubi oleh warganet, Ravi memutuskan untuk membatasi akun Instagramnya. Ia juga mengedit keterangan dalam unggahan Instagramnya, dan akhirnya mengakui bahwa Gelje Sherpa merupakan sosok yang membantunya hingga selamat.

Sherpa batalkan misi demi selamatkan nyawa Ravi, Dari keterangan yang beredar di sosial media, Gelje Sherpa saat itu mendaki Gunung Everest untuk memandu kliennya yang berasal dari China. Namun, misinya sebagai pemandu akhirnya dihentikan di Zona Kematian.

Hal tersebut dilakukan Sherpa Everest itu karena melihat kondisi Ravi yang nyaris tewas di zona kematian. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap Ravi.

Kronologi penyelamatan terjadi pada 18 Mei 2023. Kala itu, Gelje Sherpa tengah memandu kliennya yang berasal dari China untuk mendaki ke puncak gunung es Everest.

Namun dalam perjalanan, Gelje Sherpa melihat pendaki asal Malaysia itu dalam kondisi mengkhawatirkan. Ravi terlihat kritis dan menggigil kedinginan karena suhu Zona Kematian bisa turun sampai minus 30 derajat.

Gelje Sherpa menceritakan dirinya pun tergugah untuk menyelamatkan nyawa pendaki Malaysia itu. Kendati demikian, ia mengerti sulitnya proses evakuasi karena tidak bisa membawa Ravi dengan tandu, melainkan memikulnya sendiri.

Akhirnya, Sherpa itu menggendong Ravi di punggungnya dan membawanya turun dari Gunung Everest sejauh 600 meter atau 1.900 kaki dari area Balcony ke South Col, selama kurang lebih 7 jam.

South Col adalah sebuah lembah yang terletak di antara puncak Gunung Everest dan Lho Pass, tepatnya di perbatasan Nepal dan Tibet. Lembah itu merupakan kamp tertinggi yang biasa menjadi tempat istirahat oleh para pendaki puncak Gunung Everest.

Berdasarkan pengakuan Gelje, setelah lama berjuang untuk menyelamatkan Ravi seorang diri, ia akhirnya bertemu dengan pemandu lain di South Col, yaitu Nima Tashi Sherpa. Mereka kemudian bergabung dalam misi penyelamatan tersebut.

Akhirnya setelah sampai South Col, ada helikopter yang kebetulan melintas dengan membawa tali panjang untuk mengikat pendaki Malaysia yang kritis tersebut dari kamp III ke kamp dasar. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *