Pilih Tenaga Kerja Asing Bangun IKN, Luhun : Bangunan Kita Masih Banyak Kualitas Yang Tidak Bagus

Bandung, Matainvestigasi.com – Cuitan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan tuai kontroversi, ia mengungkapkan alasannya mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di IKN yang saat ini masih tahap pembangunan, Jum’at (16/06).

Menurutnya tenaga kerja asing cukup mempuni dan menjamin hasilnya. Proyek IKN yang penuh kontroversi bertambah ramai dengan dipekerjakannya TKA di ibu kota baru tersebut.

Kebijakan ini pun menuai banyak protes. <span;>Pasalnya, banyak warga Indonesia yang masih belum bekerja, tetapi pemerintah justru menggunakan tenaga asing.

Penggunaan TKA untuk bekerja di IKN disebutkan Luhut Binsar Pandjaitan berkaitan dengan kualitas para pekerja Indonesia.

Menanggapi protes dari sejumlah orang, LBP mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dilansir dari Kompas.com ia menilai, sumber daya manusia Indonesia belum memiliki kualitas sebaik pekerja asing.

“Bangsa kita enggak bisa, ya memang enggak bisa. Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi.

Kuat, tapi masih belok-belok,” ucap Luhut saat peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023) malam.

Kemudian mengenai kritikan terhadap kebijakannya mempekerjakan tenaga asing, Luhut menyebutkan, harus dilihat dari sisi positifnya, karena ini untuk kepentingan bangsa dan negara.

Luhut menegaskan, pada akhirnya sumber daya manusia Indonesia nantinya akan menggantikan tenaga asing tersebut, setelah memang menguasai keahlian yang dibutuhkan.

“Berapa lama? Mungkin enam bulan, mungkin setahun. Kita pakai saja dulu dia (TKA), nanti sambil jalan, kita masukin orang tenaga kerja Indonesia yang bisa lagi,” kata Luhut.

Isu inipun sempat menjadi sorotan di dunia maya, pasalnya kenapa harus pakai tenaga kerja asing memangnya tidak cinta karya anak bangsa asli Indonesia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *