Bandung, Matainvestigasi.com – Sangat disayangkan pihak Pertamina perwakilan Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Wirayuda Timur No.1, Lebakgede Kecamatan Coblong, Kota Bandung kurang piawai dalam memberikan keterangan dan penjelasan kepada wartawan yang ingin mengkonfirmasi seputar informasi publik, Rabu (21/06).
Saat di sambangi langsung Kantor Pertamina Jabar tampak wara wiri kendaraan luar masuk lepas landas bebas-bebas saja, namun tidak demikian dengan sambutan terhadap waratwan yang ingin menemui seseorang. Pihak pertamina seakan memandang sebelah mata tamu yang di anggap asing.
Diduga tamu yang bebas keluar masuk ada kaitannya dengan Mitra atau rekan kerja sama pertamina, sehingga penjagaanpun tak begitu ketat, berbanding terbalik dengan tamu yang di anggap asing dengan alasan keamanan dan dikawal ketat.
Sebagai seorang pejabat Negara yang mengemban tugas di BUMN (Pertamina) Jabar harusnya memberikan pelayanan lebih baik sesuai dengan cita-cita dan keinginan Presiden RI juga Erick Thohir selaku Menteri BUMN, dan bukan sebaliknya. Bahkan anehnya tidak ada satupun pejabat yang stanby di Kantor Pertamina Jabar tersebut.
Resepsionis Pertamina mengatakan, “semua pejabat sedang ke luar ada rapat di jakarta, dan tidak ada yang stanby ada keperluan apa dan mau apa, atau nanti saja karena belum ada janji jadi susah ketemu, dan bila ada keperluan silahkan ke Humas Pertamina Jakarta saja, karena di sana humasnya, “ucapnya.
Ketika itu Pak Guna staff Pertamina di panggil untuk menjelaskan, namun saat ditanya dirinya juga bingung dan tidak berkata banyak. Bahkan pejabat kantor di pertamina juga tidak tahu ketika di tanya siapa yang punya kewenangan dalam pengawasan gas melon 3kg dan pertashop pertamina jabar.
“Waduh, saya hanya admin bukan staff dan saya tidak tahu nama pejabatnya dan bagiannya, jadi saya tidak bisa menjawab kang, nanti saja yah langsung ketemu saja dengan pejabatnya, tapi saya juga tidak tahu kapannya, karena saya tidak mengerti dan tidak bisa menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan, “jelasnya.
Patut diduga Pertamina tidak maksimal dalam melakukan rekrutment tenaga kerja. Pasalnya staff yang bekerja di pertamina jabar tidak mengerti akan tugas dan fungsionalnya. Bahkan pejabat pertamina jabar diduga juga tidak serius dalam melakukan fungsionalnya selaku perpanjangan tangan dari pusat di daerah jawa barat. (Red)