Internasional, Matainvestigasi.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak akan menjatuhkan hukuman sanksi pada kelompok tentara bayaran Wagner dan pimpinannya Yevgeny Prigozhin yang telah melakukan pemberontakan pada Moskow, Minggu (25/06).
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengungkapkan pembatalan sanksi terjadi usai tercapainya kesepakatan antara pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin dengan otoritas Rusia.
Prigozhin menyetujui tawaran gencatan senjata yang diajukan presiden Putin, dengan syarat Rusia membebaskan sanksi dan tuntutan pada kelompok Wagner Group. Tak hanya itu Putin juga berjanji akan memberikan jaminan pada Prigozhin dan pasukannya.
Namun sebagai gantinya Prigozhin dan 25.000 pasukan diharuskan angkat kaki dari Rusia dan setuju untuk masuk ke wilayah pengasingan di Belarus selama jangka waktu yang tidak ditentukan.
“Anda bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada Prigozhin secara pribadi? Kasus pidana terhadapnya akan dibatalkan. Dia sendiri akan pergi ke Belarus,” kata Dmitry Peskov.
Kesepakatan itu dicapai tepat setelah Prigozhin melakukan pemberontakan hingga berhasil menguasai fasilitas militer dan lapangan terbang di Rostov-on-Don, Russia, pada Sabtu (24/6) pukul 07.30 waktu setempat.
Tak hanya itu Wagner Group juga turut melakukan serangan balasan pada angkatan bersenjata Rusia dan staf lain di Rostov serta menembak jatuh sebuah helikopter militer Rusia.
Aksi pemberontakan ini dilakukan Prigozhin usai Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov memerintahkan serangan terhadap unit Wegner hingga menewaskan sekitar 2 ribu anak buah tentara bayaran.
Prigozhin juga menuduh angkatan bersenjata reguler Rusia telah mempengaruhi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk bersekongkol menunda pengiriman pasokan senjata dan sejumlah amunisi yang dibutuhkan tentara-tentara bayaran Wagner selama di medan perang.
Hal itu yang kemudian membuat Prigozhin geram dan bersumpah membalas dendam dengan menyerbu Moskow. Akan tetapi pasca Putin memberikan pengampunan pada Prigozhin yang diklaim telah menghianati Rusia, kemarahan Wagner Group akhirnya mereda.
“Kami menarik barisan kami dan kembali ke kamp lapangan, agar tidak ada pertumpahan darah di Rusia, ” kata Prigozhin dalam rekaman suara yang diunggah saluran Telegram Kremlin.
Mengutip dari Deutsche Welle, nantinya setelah kontrak kesepakatan disahkan kasus pidana terhadap Prigozhin dicabut dan pasukannya Wegner akan diasingkan di Belarusia.
Sementara bagi pasukan Wagner yang tidak ikut bagian dalam kudeta , mereka akan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Langkah itu diambil untuk meredakan pemberontakan serta perang saudara yang menjadi tantangan paling signifikan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
”Keputusan untuk membiarkan Prigozhin dan pasukannya bebas karena tujuan Putin adalah menghindari pertumpahan darah dan konfrontasi internal dengan hasil yang tak bisa diprediksi,” jelas Peskov. (Red)