Gantungkan Harapan di Monas, Anas Urbaningrum : Dibawah Langit Ada Monas

Jakarta, Matainvestigasi.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum angkat bicara terkait sumpah gantung di Monumen Nasional (Monas) yang pernah diucapkannya, Minggu (16/07).

Sumpah yang pernah diucapkan Anas saat tersandung kasus korupsi pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Anas tak mempermasalahkan pihak yang mempertanyakan kapan dirinya akan menetapi janji tersebut.

“Tidak apa-apa karena itu digerakkan oleh grup yang memang punya kepentingan politik tersendiri. Itu hal yang silakan saja,” ujar Anas di Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Usai menghadiri acara Partai Kebangkitan Nusantara di Monas, Anas justru mengatakan, yang perlu digantung di monumen itu adalah harapan.

“Makanya itu, harapannya adalah gantungkan harapanmu di atas langit, di bawah langit, ada Monas,” kata dia.

Sumpah digantung di Monas itu disampaikan Anas pada 9 Maret 2012. Sumpah itu dilontarkan Anas karena mengaku tak menerima sepeser pun uang kasus korupsi Hambalang.

“Satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas,” ujar Anas pada saat itu.

Perlu diketahui, Anas merupakan politikus senior. Namun, Anas harus lengser dari kursi Ketum Demokrat karena tersandung kasus korupsi Hambalang pada 2010-2012.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung, pada Selasa (11/4/2023).

Anas divonis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus kasus gratifikasi dalam proyek Hambalang dan dihukum delapan tahun penjara.

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menggelar Munas Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta. Munaslub juga diselenggarakan untuk memilih Ketua Umum Baru dengan masa jabatan periode 2023-2028. Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum PKN.

Dalam pidatonya hari ini, dia mengingatkan agar semua pihak bisa ikuti kontestasi politik dengan utamakan sikap ksatria.

“Kalau berkompetisi, termasuk kompetisi politik, harus ksatria. Bertanding yang ksatria. Bertanding terbuka, ksatria. Ayo maju satu lawan satu. Terbuka. Jangan pakai tangan pihak lain,” ujar Anas.

Pidato itu disampaikan Anas bertepatan dengan momen ulang tahunnya ke-54 tahun.

“Saya ingin mengucapkan rasa syukur, terima kasih kepada para sahabat yang selama ini senantiasa hadir, setia, dan ikhlas bersama setiap langkah-langkah saya,” kata dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *