Massa Tuntut Ganti Rugi Tambang, Begini Nasib Kantor Bupati Pohuwato

Bandung, Matainvestigasi.com – Polisi mengungkap kondisi terkini demonstrasi masa menuntut ganti rugi lahan tambang berujung pembakaran kantor bupati dan DPRD Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Kamis (21/9). Polisi menyebut situasi terkini sudah kondusif, Jum’at (22/09).

“Tadi dapat laporan informasi terkini situasi di Gorontalo sudah kondusif,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho kepada wartawan di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).

Shandi mengatakan, semua pihak menjadikan insiden di Pohuwato pelajaran agar menahan emosi serta menahan diri dan mengedepankan komunikasi dalam menyelesaikan masalah.

“Dan mediasi yang terbaik supaya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab itu supaya mengedepankan komunikasi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan damai,” kata Shandi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro mengatakan, 10 polisi terluka akibat diamuk massa saat mengamankan aksi demonstrasi tersebut.

“Untuk korbannya 10, dari anggota kita 10 orang. Iya betul (anggota) yang melakukan pengamanan. Tujuh luka ringan, yang tiga luka agak berat patah tulang,” kata Desmont saat dikonfirmasi.

Polisi telah mengamankan sejumlah massa diduga provokator kerusuhan demonstrasi tersebut. Sedangkan untuk korban dari kelompok massa sampai saat ini belum diketahui.

Desmont menjelaskan kronologi kericuhan demonstrasi itu berawal dari masa yang menuntut hak ganti rugi lahan ke perusahaan tambang emas di Pohuwato, Gorontalo. Massa menuntut lantaran masih ada ketidaksepakatan antara kedua belah pihak.

“Cuma sudah ada pembicaraan sebelumnya dan sudah ada kesepakatan, namun ada beberapa yang belum menerima dan belum puas. Nah itulah yang melakukan aksi,” kata Desmont.

Menurut Desmont, demonstrasi dilakukan massa kemudian pecah sekitar pukul 12.00 WIB. Massa mengamuk berujung pembakaran kantor Bupati Pohuwato.

“Ia betul membakar kantor Bupati. Kalau secara rinci akan kita dalami karena masih ambil keterangan untuk proses sampai terjadi pembakaran,” kata dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *