Serangan Udara Israel Hentikan, Iran : Hamas Siap Bebaskan Sandera

Internasional, Matainvestigasi.com – Iran mencoba menekan Israel untuk mengakhiri serangan udara di Gaza dengan klaim pada hari Senin (16/10/23), bahwa Hamas yang telah lama diminta oleh Teheran bersedia memerdekakan 199 sandera, Selasa (17/10).

Menteri Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menyatakan bahwa Hamas siap memerdekakan para sandera, namun hal itu tidak mungkin dilakukan di tengah serangan udara Israel di wilayah tersebut.

“Mereka (Hamas) siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk membebaskan warga yang ditahan,” ujar Kanaani.

“Tetapi langkah-langkah tersebut memerlukan persiapan yang tidak mungkin dilakukan, disaat pengeboman terjadi setiap hari yang dilakukan oleh Zionis (gerakan nasionalis Yahudi internasional) di berbagai wilayah di Gaza,” lanjutnya.

Meskipun demikian, Hamas belum memberikan tawaran tersebut secara terbuka. Namun, kelompok tersebut pada hari Senin (16/10) menegaskan bahwa serangan pada tanggal 7 Oktober 2023, yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah upaya tunggal yang tidak didorong oleh Iran.

Meskipun ada keyakinan antara para pejabat Israel dan Barat jika Iran memiliki peran. Menurut perwakilan Hamas di Lebanon, Ahmed Abdul-Hadi, perang di Gaza adalah sebuah pertempuran dan  Hamas memutuskan untuk turun beserta dengan sayap militernya, serta Brigade Izz ad-Din al Qassam bersama dengan faksi-faksi pejuang Palestina.

Meskipun tidak ada pemerintah di seluruh dunia yang memberikan bukti langsung, untuk mendukung pernyataan jika Iran mendalangi serangan tersebut,

Teheran telah lama mensponsori Hamas termasuk melatih, memasukkan, dan menyediakan senjata.

Abdul-Hadi mengatakan bahwa sekutu Hamas, Iran dan Hizbullah tidak akan membiarkan Israel menghancurkan Gaza atau melancarkan serangan darat yang komprehensif.

“Tidak ada gencatan senjata,” jelas Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel pada hari Senin (16/10).

Hal ini terjadi ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Senin, mengkonfirmasi bahwa setidaknya 199 sandera diketahui ditahan di Gaza, jumlah yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Juru bicara IDF, Daniel Hagari mengatakan bahwa keluarga yang ditawan telah diinformasikan

Dia tidak mengatakan berapa banyak orang yang ditawan atau siapa yang menahan mereka, meskipun sebagian besar diyakini ditahan oleh Hamas.

Seperti yang dikutip dari New York Post, Hamas sebelumnya telah mengancam dengan posting rekaman video para sandera, yang dieksekusi sebagai pembayaran atas serangan balasan Israel.

Menurut berbagai laporan, pemerintah Iran telah mendukung Hamas, dan para pejabat keamanan Iran secara luas dianggap telah membantu kelompok tersebut dengan merencanakan serangan diam-diam pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Iran juga telah diperingatkan, bahwa mereka juga dapat terlibat dalam perang jika Israel melancarkan serangan darat, yang telah diantisipasi secara luas di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Militer Israel kembali mengatakan pada hari Sabtu (14/10), bahwa mereka bersiap untuk mengimplementasikan berbagai rencana operasi ofensif yang mencakup, serangan terpadu, serta terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.

Hamas yang berbasis di Lebanon, Hizbullah terlibat dalam konflik ini dengan peluncuran rudal ke Israel, sebuah langkah yang mereka tegaskan sebagai sebuah peringatan dan tidak ikut serta dalam perang.

Lebih dari 2.600 orang di Gaza telah terbunuh ketika Israel menggempur wilayah tersebut dengan rudal, demikian ungkapkan kementerian kesehatan Palestina.

Para pejabat di Israel mengatakan, bahwa konflik yang sedang berlangsung telah menyebabkan sedikitnya 1.400 orang. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *