Wakasad Dilantik Jadi Kasad, Letjen TNI Agus S Gantikan Jendral TNI Dudung AR

Jakarta, Matainvestigasi.com – Presiden Joko Widodo melantik Letjen Agus Subiyanto menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Adapun Agus sebelumnya menjabat Wakil KSAD, Kamis (26/10).

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” kata Jokowi saat mendiktekan sumpah jabatan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan pembacaan kenaikan pangkat. Kenaikan pangkat ini berdasarkan Keputusan Presiden No 90 TNI tahun 2023 tentang kenaikan pangkat dalam golongan perwira tinggi TNI.

Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto pun mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Jenderal TNI. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanggalan dan penyematan tanda pangkat dan tanda jabatan Kepala Staf Angkatan Darat oleh Presiden.

Pelantikan ini turut dihadiri sejumlah pejabat. Di antaranya yakni Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana TNI Yudo Margono, Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Jenderal TNI Agus dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Dia menjabat Dandim 0735/Surakarta kala Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo. Agus juga pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Pengamat Menganalis, Mengapa Presiden Lebih Pilih Letjen Agus Gantikan Dudung.?

Menurut pengamat militer Anton Aliabbas, munculnya nama Agus sebagai kandidat kuat pengganti Dudung bukanlah hal yang mengejutkan.

“Penunjukan Agus sebenarnya tidaklah mengejutkan. Agus adalah satu dari tiga nama jenderal yang pernah bertugas di lingkaran istana,” kata Anton kepada wartawan, Selasa 24/10/23.

Anton mengatakan, selain Agus, sebenarnya ada dua perwira tinggi TNI AD lainnya yang juga memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka adalah Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Meski demikian, Anton menjelaskan, dari ketiga nama tersebut, Agus telah mengenal dan bekerja sama dengan Jokowi lebih lama dibandingkan Maruli dan Suharyanto. Agus tercatat pernah menjabat posisi Dandim 0735/Surakarta saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.

Anton menilai, pengalaman Agus bekerja sama dan berinteraksi dalam Forkompimda Solo, tentu saja sedikit banyak telah memberikan impresi positif kepada Jokowi. “Hal ini dapat dilihat dari pengalaman bertugas Agus yang dekat dengan keberadaan Jokowi,” ujar dia.

Agus tercatat pernah menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana Bogor dan Komandan Paspampres di era Jokowi. Dengan kata lain, penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi kepada Agus terbangun kuat.

Disisi lain, Agus juga memiliki pengalaman penugasan yang beragam, baik di bidang tempur, satuan pendidikan hingga teritorial. Dia tercatat pernah bertugas di Kopassus dan Kostrad serta menjalankan sejumlah operasi tempur.

Kemudian, di lingkungan teritorial, Agus juga tercatat pernah menjabat Danrem 132/Tadulako Palu dan Pangdam III/Siliwangi. Saat menjabat Danrem, Agus ikut berjibaku dalam penanganan bencana likuifaksi di Palu.

Dari sisi rekam mengikuti pendidikan selama berdinas juga terbilang lengkap. Agus telah mengikuti Seskoad, Sesko TNI hingga Lemhannas serta tercatat pernah menjadi Dosen di lingkungan Seskoad.

“Dengan demikian, Agus terbilang sosok dengan ‘paket komplit’ karena mengikuti dikbangum TNI lengkap, memiliki penugasan beragam dan dekat dengan Jokowi,” jelas Anton.

Anton menyebut, jika Presiden Jokowi melantik Agus dalam waktu dekat, maka kans WKSAD itu untuk diajukan sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono juga menjadi besar.

“Harus diakui, nama kandidat kuat lainnya yang layak diajukan ke DPR dan mempunyai usia pensiun panjang adalah KSAL Laksamana Muhammad Ali,” ungkap dia.

Namun, sambung Anton, jika berkaca pada pengalaman Jokowi menunjuk pos strategis, maka pilihan terhadap Agus menjadi terbuka lebar. Walaupun jika merujuk pada visi poros maritim dunia, tentu saja semestinya Ali memiliki peluang yang lebih besar.

“Akan tetapi, Jokowi dalam 9 tahun terakhir seringkali menunjukkan anomali dalam penentuan pos strategis,” kata Anton.

Meski demikian, Anton menekankan, tugas utama dan terberat yang bakal diemban Agus adalah menjaga independensi dan netralitas TNI dalam Pemilu 2024. Sebab, kesan sebagai ‘orang dekat’ Jokowi jelas sedikit banyak membawa beban tertentu dalam menjalankan tugas manajerial organisasi militer.

Oleh karena itu, menurut dia, Agus sudah seharusnya mampu dan dapat menunjukkan bahwa dirinya berkomitmen besar menjaga marwah TNI tidak ikut berpolitik praktis. Sebab, jelas Anton, jika netralitas TNI tidak dijaga dengan kuat dalam Pemilu 2024, maka risikonya terlalu besar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menyatakan pergantian Kepala Staf TNI AD (Kasad) merupakan kewenangan Presiden RI Joko Widodo. Karena itu dia meminta masyarakat untuk menunggu informasi resmi.

“Kita tunggu saja, karena itu kewenangannya Presiden,” kata Kadispenad saat dihubungi di Jakarta, Selasa 24/10/23.

Walaupun demikian, Hamim membenarkan adanya Rapat Koordinasi Serah Terima Jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang digelar di Aula Jenderal Besar A. H. Nasution, Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Selasa pukul 09.00 WIB. “Betul,” kata Hamim membenarkan pertemuan tersebut.

Informasi yang beredar pergantian Kasad bakal diumumkan, Rabu. Namun, belum ada pejabat berwenang yang membenarkan informasi tersebut.

Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Selasa, memberi sinyal akan merombak (reshuffle) menteri Kabinet Indonesia Maju minggu ini. “Mungkin minggu ini,” kata Presiden RI menjawab pertanyaan wartawan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *