Lewati ke konten
Internasional, Matainvesgigasi.com – Israel bakal mempertimbangkan apakah bersedia menyetujui semua permintaan visa masuk yang diajukan oleh pegawai PBB, lapor Otoritas Penyiaran Israel pada Rabu, Jum’at (27/10)
Badan penyiaran itu mengungkapkan sejak bentrok Hamas-Israel mulai, permintaan dari staf PBB untuk masuk Gaza terus meningkat.
Namun lantaran Israel mpetunjuk terhadap ucapan Sekretaris Jenderal PBB io Guterres dan sebelumnya pertemuan antara Utusan Khusus PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, membikin Israel menganggap negatif permintaan PBB itu.
Namun hingga kini, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai larangan pegawai PBB masuk Gaza. PBB sendiri sejauh ini belum menemukan halangan dalam mendapatkan persetujuan visa.
Israel mpetunjuk kepada Guterres setelah menyatakan serangan Hamas terhadap Israel terjadi tanpa alasan, ialah akibat 56 tahun pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
“Mereka memandang tanah mereka terus-menerus dijpetunjuk oleh pemukiman dan kekerasan; perekonomian mereka terhambat; penduduknya mengungsi dan rumah mereka dirobohkan. Harapan mereka mengenai adanya solusi politik untuk penderitaan mereka sudah lenyap,” kata Guterres.
Ucapan Guterres itu membikin Gilad Erdan, duta besar Israel di PBB, menyatakan negaranya bakal memberi pelajaran kepada PBB.
“Akibat ucapan dia (Sekjen PBB), kami bakal menolak mengeluarkan visa untuk wakil-wakil PBB,” kata Erdan kepada Army Radio.
“Kami sudah menolak visa untuk Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths,” kata Erdan, seraya menambahkan “Saatnya memberi mereka pelajaran. (Red)
