Bandung, Matainvestigasi.com – Pasangan suami-istri korban salah tangkap oleh anggota Kepolisian Resort (Polres) Bogor, yang menyebabkan Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro terpaksa mengucapkan permintaan maaf secara resmi, Senin (12/02).
Rio mengaku bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi tersebut di SPBU Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
“Saya bertanggung jawab dan mengucapkan permohonan maaf,” ucap Rio pada hari Minggu (11/2).
Menurut Rio, semua anggota yang terlibat dalam penangkapan yang tidak tepat telah diperiksa.
“Anggota yang terlibat telah saya periksa,” kata Rio, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Garut.
Untuk menegakkan teguran, Rio telah mengambil langkah tegas dengan mencopot semua anggota yang terlibat dalam insiden tersebut.
Diberitakan bahwa pasutri tersebut menjadi korban salah tangkap polisi saat sedang mengisi bahan bakar kendaraan di SPBU Pasir Angin.
Peristiwa tersebut menimpa Subur dan Titin pada Rabu (7/2) sekitar pukul 11.08 WIB.
Dalam rekaman video, terlihat sebuah mobil berwarna silver memasuki SPBU untuk mengisi bahan bakar, namun kemudian disergap oleh beberapa mobil lainnya.
Belasan orang yang diduga polisi langsung mengepung mobil Subur dan istrinya. Subur mengklaim bahwa salah seorang dari mereka menodongkan senjata api ke arahnya dengan tuduhan sebagai sindikat perampokan.
“Saya mau mengisi bensin di pom bensin Pasir Angin tiba-tiba saya digedor oleh seseorang, saya tidak tahu apakah dia anggota polisi atau bukan, tapi dia mengeluarkan senjata api dan menuduh saya sebagai sindikat perampokan,” ungkap Subur pada Minggu (11/2).
Setelah mengalami penodongan, Subur dipaksa untuk mengikuti perintah orang-orang tersebut.
“Saya diseret dan tangan saya diikat, saya berontak karena tidak menerima tuduhan sebagai sindikat perampokan,” tambahnya. (Red)