Tersinggung Lurah Ancol Kerap Sebut Miskin, Petugas PPSU Mogok Kerja

Jakarta, Matainvestigasi.com – Lurah Ancol, Saud Maruli Manik, mengklaim sejumlah pasukan orange atau Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan Ancol, Jakarta Utara mogok kerja karena miskomunikasi, Senin (19/02).

Sebelumnya, para PPSU tersebut mengaku mogok kerja karena kesal kerap disebut ‘miskin’ oleh Saud.

Saud memastikan dirinya siap bertemu dengan PPSU untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal tersebut.

“Jadi kalau duduk bersama, saya lagi nunggu mereka biar datang ke kelurahan. Kalau datang kita duduk bersama,” ujar dia saat dihubungi.

Sebagai lurah, saya kan kepala kantor. Bagaimana pun saya selalu melakukan yang terbaik, yang sesuai dengan peraturan, aturan. Nggak mungkin saya memusuhi PPSU saya, orang bodoh lah itu memusuhi PPSU-nya. Saya justru mau merangkul mereka biar lebih baik,”ucapnya.

Saud mengaku menyebut kata ‘miskin’ sebagai nasihat, bukan hinaan. Ia mengatakan pernah menyarankan PPSU agar uang tak dipakai untuk beli rokok melainkan dipakai untuk kebutuhan keluarga, supaya tak miskin.

“Hiperbola ya. Biasa itu. Masa saya sebagai lurah nggak ada yang mau saya bahas (ajak bertemu). Banyak yang saya bahas. Digoreng lah lagi bahasa saya,” ujar Saud.

Sebab itu, Saud berharap para PPSU tersebut tak mundur karena miskomunikasi. Meski, ia mengatakan siap memproses apabila para PPSU memaksa berhenti kerja.

“Saya justru meminta ketegasan PPSU ini, kalau mereka semua ingin mengundurkan diri, mungkin saya akan melaporkan ke pimpinan. Tapi jangan sampai lah, karena mereka ada anak, istri, sekarang sulit mencari makan,” ujar dia.

Saud menambahkan, dirinya siap apabila harus dipanggil Inspektorat DKI Jakarta untuk klarifikasi.

“Yang namanya melaksanakan tugas kan ada namanya prosedur, prosedur harus dijalani semua. Tetapi saya tetap berharap tidak sampai ke situ,” kata dia.

Di sisi lain, Saud mengakui bahwa lingkungan Ancol sedikit terdampak akibat mogok tersebut.

“Kalau itu yang namanya dampak, walaupun mereka aktif kalau kotor itu selalu ada, hanya mungkin karena tidak ada yang memegang. Ini saya upayakan, sesegera mungkin saya akan meminta tolong (Dinas) LH untuk membantu,” tandasnya.

Sebelumnya, puluhan PPSU Ancol mengaku hinaan Saud sudah disampaikan berkali-kali. Mereka menuntut keadilan dan meminta Saud meminta maaf kepada seluruh petugas PPSU karena kerap menghina mereka.

“Kami minta ketegasan dan keadilan, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi, apalagi yang tidak enak hati dengan kata-kata ‘miskin’. Contohnya ‘PPSU miskin dilarang merokok’, dia ngomong seperti itu,” kata petugas PPSU Ancol, Fajar di Jakarta, Senin (19/2), dikutip dari Antara.

“Namanya kerja ya capek ya Bang, cuma jangan lah dipecut anak-anak, janganlah seringkali dipecut,” kata dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *