Bandung, Matainvestigasi.com – Mayor Teddy, ajudan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik, Lantaran aksinya terekam kamera menegur Dr Gunawan Rusuldi yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di Bintaro, Pesanggarahan, Jakarta Selatan Senin 19/2/24, Kamis (22/02).
Aksi Mayor Teddy menegur Dr Gunawan itu memicu kecaman di jagat maya. Dalam video yang viral, tampak Dr Gunawan dengan jas medis warna putih kedinasan berjalan di sisi kiri Presiden Jokowi di selasar RSPPN. Presiden Jokowi sempat berbincang dengan Dr Gunawan dan menjelaskan sesuatu. Tampak juga Menhan Prabowo di sisi kanan Presiden Jokowi. Sementara Mayor Teddy dengan seragam lengkap kemiliteran berada di barisan kedua belakang presiden.
Setelah adegan perbincangan Presiden Jokowi, terlihat Mayor Teddy bergerak cepat maju ke depan, menyentuh, lalu menyampaikan sesuatu ke Dr Gunawan. Situasi itu, membuat Dr Gunawan berhenti dan mundur.
Sementara Presiden Jokowi tetap melanggang jalan bersama Menhan Prabowo. Namun Presiden Jokowi sempat melirik ke sisi kiri, dan melihat Dr Gunawan yang tak lagi di posisi sejajar. Presiden Jokowi, pun seperti kembali memanggil Dr Gunawan dengan menanyakan sesuatu.
Dr Gunawan, yang masih dalam posisi tegap lantaran bisikan Mayor Teddy lekas menghampiri Presiden Jokowi. Namun selepas itu, Mayor Teddy kembali seperti menarik Dr Gunawan dari belakang dan menyampaikan sesuatu.
Terlihat, aksi Mayor Teddy itu membuat Dr Gunawan sampai terpojok tegap ke dinding tembok. Mayor Teddy, pun dinilai tak memiliki etika kepangkatan dalam melaksanakan tugasnya itu. Karena terungkap, Dr Gunawan adalah seorang dokter militer dengan pangkat Kolonel.
Apalagi Dr Gunawan, pun sebetulnya adalah tuan rumah dalam kunjungan resmi presiden bersama menhan tersebut.
“FYI dokter yang di-dorong oleh Mayor Teddy merupakan dokmil yang pangkatnya jauh lebih tinggi dari dia. Beliau adalah Kolonel (CKM) dr. Gunawan Rusuldi. Sp.OG (K) Onk,” tulis salah satu warganet di X yang dikutip Rabu (21/2/2024).
Para penghuni media sosial pun ramai-ramai menghardik tindakan Mayor Teddy tersebut. “Dokternya sampe nempel di tembok gitu, sedih liatnya,” cuit salah satu warganet. Namun begitu, banyak juga yang mendukung aksi Mayor Teddy tersebut dengan alasan tugas, dan SOP.
Dari penelusuran di internet, latar belakang Dr Gunawan memang sebagai dokter militer dengan pangkat Kolonel. Pada Mei 2023, Kemenhan mempercayainya untuk mengisi pos Kepala RS Dr Suyoto milik Kemenhan yang menjadi pusat rehabilitasi.
Dr Gunawan, adalah lulusan kedokteran Universitas Airlangga dengan spesialis obstetri dan ginekologi, serta ahli kandungan. Dr Gunawan juga merupakan konsultan onkologi ginekologi di RS YPK Mandiri.
Pada Senin lalu, Presiden Jokowi meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Rumah Sakit TNI di Bintaro, Jakarta Selatan. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pentingnya memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap serta kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
“Peristiwa pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada kita betapa pentingnya fasilitas kesehatan yang lengkap, RS dengan kesiapan SDM dan fasilitas yang memadai untuk mengatasi kondisi-kondisi kedaruratan kesehatan seperti yang pernah kita alami,” ujar Jokowi.
Jokowi pun mengapresiasi pembangunan RS PPN Panglima Besar Jenderal Soedirman dan 25 rumah sakit lainnya yang diinisiasi Kementerian Pertahanan. Dalam peninjauannya, Jokowi melihat sejumlah ruang dan peralatan di RS PPN ini. Menurutnya, peralatan dan fasilitas yang disediakan sudah sangat modern.
“MRI misalnya tadi, saya melihat ini adalah spek tertinggi Tesla 3 yang bisa melihat dari segala sudut yang kita inginkan. Juga CT scan yang juga bisa melihat dari semua sudut yang kita inginkan. Ruang operasi juga moderlar yang terintegrasi juga yang sangat canggih. Tetapi apapun, kita semuanya pingin sehat,” ungkapnya.
Dari laporan yang diterimanya, pembangunan RS TNI menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rata-rata mencapai 70 persen. Ia pun mengapresiasi penggunaan TKDN yang cukup tinggi dalam proses pembangunan rumah sakit ini.
“Ini juga langkah yang sangat bagus untuk mendukung pengembangan industri nasional kita untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional kita,” ujarnya.
Jokowi berharap, dengan fasiitas dan peralatan yang sangat modern ini, RS PPN bisa menjadi rujukan bagi Kementerian Pertahanan, TNI dan keluarga, serta masyarakat umum untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Selain itu, RS PPN diharapkan juga bisa menjadi RS pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Pertahanan.
“Dan yang tidak kalah penting RS ini akan siap menjadi RS tanggap bencana yang sewaktu-waktu kita butuhkan,” kata Jokowi.
Dalam peresmian ini, turut dihadiri Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit.
“Dengan mengucap bismillahirohmanirohim pada pagi hari ini saya resmikan RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman dan 20 RS lainnya,” kata Jokowi. (Red)