Internasional, Matainvestigasi.com – Raja Yordania, Abdullah II kembali memerintahkan pasukan militernya untuk mengirimkan bantuan ke Gaza melalui jalur udara pada Selasa (27/2/2024), Rabu (28/02).
Ini merupakan pengiriman bantuan keenam belas kalinya dari Yordania sejak perang Israel-Palestina di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Militer Yordania mengatakan, operasi militer tersebut bertujuan untuk menyalurkan bantuan kepada penduduk Palestina secara langsung.
Pesawat dari militer Yordania menjatuhkan bantuan dengan parasut di sepanjang pantai yang berada di Jalur Gaza.
Bantuan tersebut terdiri dari persediaan makanan, termasuk makanan siap saji yang bernilai gizi tinggi.
“Kami mengirimkan bantuan tersebut untuk meringankan penderitaan 1,4 juta warga di Jalur Gaza”, ungkap pernyataan resmi dari militer Yordania, dikutip dari France24.
Adapun pesawat yang digunakan adalah empat buah pesawat C-130, salah satunya merupakan milik angkatan bersenjata Perancis.
Raja Yordania Abdullah II menyerukan, makanan dan bantuan ke daerah yang dilanda perang wajib digandakan. Menurutnya, pemberian bantuan akan mencegah memburuknya situasi kemanusiaan yang sudah membawa bencana.
Ia mengungkapkan, masyarakat internasional harus memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk melonggarkan pembatasan pasokan makanan ke wilayah Gaza.
Dikutip dari Reuters, pemerintah Yordania kini sedang mendesak negara-negara Barat untuk melobi Israel agar meningkatkan bantuan yang masuk. Pemerintah Yordania selama ini sudah mengirimkan bantuan melalui penyeberangan di Rafah, Palestina.
Selain itu, Yordania juga meminta pengiriman barang akan dibawa melalui Kerem Shalom di perbatasan Mesir, Israel, dan Gaza.
Ini adalah pertama kalinya seorang raja secara resmi mengumumkan bahwa pemimipin negara telah bergabung dalam misi penyaluran bantuan ke Gaza.
Sebelumnya, sebuah dokumen rahasia mengungkapkan bahwa Yordania telah melakukan misi rahasia pada awal Februari 2023 ke Palestina. Yordania saat ini menjadi penghubung antara negara Palestina dengan negara barat untuk memasok bantuan ke Gaza. (Red)