Harga Beras Mahal, Jokowi : Jangan Ditanyakan ke Saya, Cek Pasar Masing-Masing

Bandung, Matainvestigasi.com – Maraknya harga sembako naik, khususnya beras sebagai bahan pokok utama konsumsi masyarakat Indonesia, mengeluhkan akan mahalnya harga beras dipasaran, Rabu (06/03).

Presiden Jokowi terus ditanya soal harga beras yang mahal. Tak banyak jawaban disampaikan Jokowi, justru meminta untuk mengecek langsung harganya ke pasar.

Senin (4/3/2024), Jokowi bertolak ke Australia dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sebelum berangkat, Jokowi ditanya banyak isu oleh wartawan, salah satunya soal kenaikan harga beras yang mulai mencekik leher rakyat.

Mendapat pertanyaan tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah telah berusaha menekan pergerakan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk harga beras. Ia pun menyebut, di sejumlah daerah, harga makanan sehari-hari masyarakat Indonesia itu, mulai mengalami penurunan.

“Tolong berbondong-bondong ke Pasar Induk Beras Cipinang dan juga ke pasar beras di Pasar Johar Karawang, dilihat di lapangan, sudah turun,” ujar Jokowi.

Meski harga beras mulai mengalami penurunan, Jokowi mengaku, tidak bisa mempresentasikan harga beras di seluruh Tanah Air. Sehingga, Jokowi meminta, masyarakat mengecek harga beras secara langsung di pasar tradisionalnya masing-masing.

“Meskipun saya tahu setiap hari harga itu naik turunnya, tapi tolong jangan terus ditanyakan ke saya, cek di lapangan sendiri, berbondong-bondong ke sana ya,” ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan sebentar lagi akan tiba waktunya panen raya. Dengan demikian, dalam hitungan satu sampai dua bulan ke depan, petani padi akan punya stok melimpah.

Oleh karenanya, Kepala Negara memprediksi harga beras akan mengalami penurunan lebih besar. “Saya kira harga itu akan turun banyak,” ujarnya

Tak lupa, Jokowi meminta jajarannya agar memastikan ketersediaan beras serta pangan lainnya. Sebab, sebentar lagi bakal memasuki bulan Ramadhan.

“Ini mau Lebaran, sehingga persiapan-persiapan mengenai ketersediaan, utamanya bahan pokok itu menjadi sangat penting,” pesannya.

Jokowi pun mengklaim, sejauh ini tidak terjadi permasalahan dalam persediaan beras jelang Idul Fitri. Menurutnya, stok beras di sejumlah daerah terpantau aman.

“Beras saya kira stoknya nggak ada masalah dan bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut, harga beras saat ini sudah mulai turun menjadi Rp 14.000 per kilogram (kg) setelah harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan.

Menurutnya, hal ini juga berkaitan dengan musim panen raya yang mulai terjadi di beberapa daerah. Dengan demikian, pihaknya menjamin ketersediaan stok pangan hingga harga komoditas lainnya tetap stabil dan terjaga menjelang bulan Ramadhan sampai puncak Hari Raya Idul Fitri.

“Jadi hari ini dengan harga gabah Rp 7.040 per kg, maka otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp 2.000. Jadi, harganya sekitar Rp 14.000 per kg,” kata Arif.

Arief menyampaikan, saat ini harga GKP mulai turun dari sebelumnya di atas Rp 8.000 per kg, kini secara nasional rata-rata berada di harga Rp 7.040 per kg. Dia meyakini, apabila harga gabah tersebut sudah turun maka harga beras juga akan terkoreksi signifikan.

Menurut Arief, turunnya harga GKP dan harga beras di pasaran setelah memasuki musim panen raya pada Maret-April mendatang, akan mencapai 3,5 juta ton. Artinya, ketersediaan beras akan mengalami surplus dari kebutuhan sebesar 2,5-2,6 juta ton.

Arief juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pangan yang terus bersinergi dalam menjaga suasana tetap kondusif utamanya untuk perberasan nasional.

“Dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang juga dihadiri oleh Pak Mendagri, menteri dan kepala lembaga terkait, Pak Presiden memberikan arahan dan menugaskan kita untuk betul betul memperhatikan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga,” tutupnya.

Diketahui, berdasarkan panel harga pangan yang dilansir situs Bapanas, harga beras di beberapa wilayah terpantau stabil karena tidak lagi berada di angka Rp 15.000 per kg atau lebih. Di DKI Jakarta misalnya, per tanggal 4 Maret 2024, harga beras kualitas medium di ecer Rp 14.640 per kg.

Lalu di Jawa Barat, harga eceran beras medium Rp 14.990 per kg. Kemudian di Jawa Tengah, Rp 14.970 per kg. Sedangkan di Jawa Timur, harga beras kualitas medium jadi yang paling murahyakni Rp 12.940 per kg. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *