Warga Gaza Tetap Sholat Tarawih Meski Tanpa Lampu dan Bangunan Hancur

Internasional, Matainvestigasi.com – Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadhan penuh suka cita, tahun ini masyarakat Palestina, khususnya warga Gaza dilanda kepiluan dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 2024, Kamis (14/03).

Di tengah serangan Israel, warga Palestina tetap menjalankan ibadah puasa dan shalat tarawih di bulan suci ini. Dilansir dari salah satu akun Instagram influencer asal Palestina, @abdallah_alattar1999, yang kerap kali mengunggah tentang kondisi terkini Palestina, pada Senin (11/3/2024), dia menunjukkan sebuah video bagaimana warga Palestina yang sedang beribadah salat tarawih dengan kondisi tempat yang tidak cukup terang dan di tengah reruntuhan bangunan Masjid Al-Farouq di kota Rafah.

Video tersebut pun sontak mengundang perhatian netizen. Video berdurasi 1 menit 29 detik tersebut mendapat berbagai komentar sedih dan haru dari warganet.

“MasyaAllah, Hatinya terbuat dari apa, begitu besarnya cintanya terhadap Allah ‘azza Wa Jalla dalam keadaan apapun, semoga Allah selalu menjaga kaum Muslimin di sana. Aamiin,” tulis salah seorang netizen di kolom komentar.

“Saya menangis melihatnya. Benar-benar gambaran keimanan yang paling kuat di muka bumi saat ini. Yaa Allah, berikanlah kemerdekaan pada Palestina. Aamiin,” komentar salah satu warganet sambil mendoakan.

Selain harus beribadah salat tarawih dengan suasana gelap dan di luar ruangan, masyarakat Palestina juga tetap menjalankan ibadah puasa meski di tengah kekurangan makanan akibat serangan yang diberikan Israel ketika truk-truk makanan tiba di Kota Gaza pada 28 Februari 2024 silam

Tidak seperti umat Muslim lainnya yang menantikan waktu sahur dan berbuka dengan suka cita dan menyiapkan berbagai makanan dan minuman untuk disantap bersama dengan keluarga terkasih, masyarakat Palestina harus sahur dan berbuka dengan makanan dan minuman yang sangat terbatas di tenda pengungsian dalam cuaca dingin dan terancam.

Beberapa dari mereka bahkan harus kehilangan anggota keluarganya karena mengalami gizi buruk akibat kelaparan dan dehidrasi. Sulit membayangkan bagaimana masyarakat Palestina menghadapi bulan suci Ramadan tahun ini.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyampaikan keterkejutan dan kemarahannya karena Israel tidak mengindahkan seruannya untuk melakukan gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan.

PBB juga telah melaporkan kesulitannya dalam mengakses Gaza Utara untuk mengirimkan makanan dan bantuan lainnya.

Dalam Al-Quran telah disampaikan beberapa keadaan yang diberi toleransi untuk tidak menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, namun bagi masyarakat Palestina hal tersebut tidak menjadi masalah, mereka tetap memilih untuk berpuasa. Sebagian dari mereka bahkan menemukan cara untuk menyambut bulan Ramadan dengan membuat dekorasi seadanya dan membagikan lentera tradisional di antara tenda mereka. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *