Internasional, Matainvestigasi.com – Kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berlanjut dalam 6 tahun ke depan setelah dirinya menang telak pada pemilu yang telah berlangsung akhir pekan lalu, Rabu (20/03).
Hasil sementara memungkinkannya menyalip Joseph Stalin sebagai pemimpin terlama di negeri itu, bahkan selama lebih dari 200 tahun. Mengingat tingkat harapan hidup warga Rusia mencapai 71,54 tahun, ia pun bisa jadi “presiden seumur hidup”.
Dikutip Reuters Senin (18/3/2024), Putin meraih suara 87,8%. Ini merupakan hasil tertinggi dalam sejarah pasca Uni Soviet runtuh.
Hasil itu didapat dari jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM). Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) juga menempatkan Putin mendapat 87%.
Berbagai negara pun memberikan respons atas hasil pemilu tersebut. Berikut beberapa di antaranya;
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih
“Pemilu ini jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah mengesankan lawan-lawan politiknya dan mencegah orang lain mencalonkan diri melawannya.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
“Saat ini, diktator Rusia sedang melakukan simulasi pemilihan umum lagi. Jelas bagi semua orang di dunia bahwa tokoh ini, seperti yang sering terjadi sepanjang sejarah, tidak ingin berkuasa dan melakukan segalanya untuk memerintah selamanya.”
“Tidak ada legitimasi dalam pemilu tiruan ini dan tidak mungkin ada. Orang ini harus diadili di Den Haag. Itu yang harus kita pastikan.”
Kementerian Luar Negeri Jerman
“Pemilu semu di Rusia tidak bebas dan tidak adil, hasilnya tidak akan mengejutkan siapapun. Pemerintahan Putin bersifat otoriter, ia mengandalkan sensor, penindasan, dan kekerasan.
“Pemilu di wilayah pendudukan Ukraina tidak sah dan merupakan pelanggaran lainnya hukum internasional.”
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron
“Pemungutan suara di Rusia telah ditutup, menyusul diadakannya pemilu secara ilegal di wilayah Ukraina, kurangnya pilihan bagi para pemilih, dan tidak adanya pemantauan independen dari OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa). Ini bukanlah pemilu yang bebas dan adil.”
Kementerian Luar Negeri Polandia
“Dari tanggal 15-17 Maret 2024, apa yang disebut pemilihan presiden berlangsung di Rusia. Pemungutan suara tersebut terjadi dalam kondisi penindasan yang ekstrim terhadap masyarakat, sehingga tidak mungkin terselenggaranya pemilihan umum yang bebas dan demokratis.”
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian
“China mengucapkan selamat atas hal ini. China dan Rusia adalah tetangga terbesar dan mitra kerja sama strategis yang komprehensif di era baru.”
“Kami sangat yakin bahwa di bawah bimbingan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin, hubungan China-Rusia akan terus maju.” (Red)