Bandung, Matainvestigasi.com – Danramil 1703-4/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray, tewas akibat ditembak anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). TNI mengecam aksi itu dan menilai sebagai pelanggaran HAM berat, Minggu (14/04).
Jasad korban ditemukan pada Kamis (11/4) di Distrik Paniai, Papua Tengah. TNI menduga OPM Paniai pimpinan Matias Gobay sebagai dalang penembakan kepada Letda Oktovianus
“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (12/4/2024).
Candra menjelaskan penyerangan bermula saat Letda Oktovianus keluar dari Makoramil pada Rabu (10/4) sore. Letda Oktovianus kemudian tak kembali sampai Kamis pagi (11/4).
Dia mengatakan pihaknya kemudian melakukan pencarian. Hingga akhirnya OS ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Saat ini jenazah almarhum akan dievakuasi ke Enarotali, kemudian dibawa ke Nabire,” imbuhnya.
OPM Pimpinan Matias Gobay Diduga Jadi Dalang Penembakan
Letda Inf Oktovianus Sogalrey tewas ditembak oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). OPM Paniai pimpinan Matias Gobay diduga jadi dalang penembakan kepada Letda Oktavianus.
“Memang benar ada dugaan pelaku penembakan yang menyebabkan Danramil Aradide meninggal adalah OPM Kodap XIII yang dipimpin Matias Gobay,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan dilansir Antara, Jumat (12/4/2024).
Letkol Chandra menjelaskan korban tidak membawa senjata api saat keluar dari markas Koramil hingga ditemukan meninggal dunia. Dia juga mengatakan sepeda motor yang dikemudikan oleh Letda Oktovianus turut hilang.
“Sedangkan sepeda motor yang dibawa korban saat kejadian dan merupakan inventaris TNI-AD dinyatakan hilang. Anggota masih melakukan pencarian,” tutur Letkol Chandra.
TNI Sebut Penembakan ke Danramil Aradide Pelanggaran HAM Berat
Letda Inf Oktovianus Sokolray, tewas ditembak kelompok OPM saat melintasi Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah. TNI menilai aksi itu sebagai pelanggaran HAM berat.
“Kami TNI berduka atas gugurnya prajurit TNI Letda Inf Oktovianus Sokolray Danramil 1703-04/Aradide karena diserang dan ditembak oleh gerombolan OPM secara keji setelah ditembak kemudian diparang di bagian kepala dan tangan. Apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (12/4/2024).
Nugraha mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/4). Awalnya Letda Oktovianus keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide pada Rabu (10/4) sore, tapi hingga besok pagi Oktovianus tidak kunjung kembali ke markas.
“Dilakukan pencarian dan almarhum ditemukan tergeletak meninggal dunia di tengah jalan arah Kampung Pasir Putih akibat diserang dan ditembak oleh OPM,” katanya
TNI mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan OPM kepada anggotanya. Nugraha mengatakan aksi itu merusak upaya perdamaian yang tengah dibangun di Papua.
“Bahwa aksi keji OPM ini telah mencederai upaya untuk menciptakan perdamaian dan kedamaian serta percepatan pembangunan di tanah Papua,” jelas Nugraha.
Saat ini jenazah Letda Oktovianus telah dilakukan pemulasaraan di RSUD Paniai. Jenazah kini dalam perjalanan menuju Nabire untuk disemayamkan di rumah keluarga almarhum.
Nugraha mengatakan situasi di lokasi penembakan kepada Letda Oktovianus saat ini kondusif. TNI bersama Polri kini berupaya mencari para pelaku penembakan.
“Situasi saat ini di wilayah Paniai dalam situasi kondusif dan aparat keamanan TNI Polri melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku biadab ini,” ujar Nugraha.
TNI Bantah Kabar Kodim Deiyai Diserang OPM saat Jenazah Letda Oktovianus Tiba
Sebuah video memuat narasi Kodim Deiyai di Papua diserang kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) viral di media sosial. Penyerangan itu disebut terjadi saat jenazah Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray, tiba di lokasi untuk disemayamkan.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/4) malam. Dalam video viral itu, awalnya diperlihatkan sebuah peti yang diselimuti bendera merah-putih tiba di lokasi.
Tidak berselang lama, para anggota TNI yang ada di lokasi tampak berlarian. Sebagian dalam posisi siap memegang senjata.
“Diduga aksi penyerangan sekelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kodim 1703/Deiyai,” tulis keterangan video viral seperti dilihat, Jumat (12/4/2024).
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan terkait video viral tersebut. Dia membantah Kodim Deiyai telah diserang oleh OPM dikutip dari detik.com.
“Tidak benar Kodim Deiyai diserang. Situasi kondusif dan prajurit tetap bertugas,” kata Letkol Chandra.
Letkol Chandra mengatakan tidak ada tembakan yang menyasar Kodim Deiyai. Dia menyebut saat itu anggota di lokasi melakukan tembakan peringatan setelah menemukan adanya gangguan saat proses persemayaman akan dilakukan.
“Video tersebut baru, kejadian tersebut merupakan tembakan peringatan karena ada indikasi akan ada gangguan saat prosesi persemayaman,” katanya.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Bangunan di Kodim Deiyai pun tidak mengalami kerusakan.
“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan pada kejadian itu,” imbuhnya.
Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Paniai, Papua Tengah, menyerang Komandan Koramil 1703-04/Aradide Letda Infanteri Oktavianus Sogorlay (OS) hingga gugur. Video detik-detik penyerangan Letda Oktovianus beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp.
“Iya benar (itu video penembakannya),” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan kepada detikcom, dilansir detikSulsel, Jumat (12/4/2024).
Video berdurasi 1 menit 8 detik itu menayangkan detik-detik penyerangan. Pengambilan video tampak dari arah pihak OPM.
Di akhir video, terdapat potongan video momen jenazah Letda Oktovianus dievakuasi para prajurit TNI. Video ini diberi watermark logo Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Dalam video, tampak Letda Oktovianus sedang mengendarai sepeda motor mengenakan jaket hitam dan celana pendek bahan jins seorang diri di jalanan yang sepi. Terdengar lima kali suara tembakan ke arah Letda Oktovianus dari sisi kanannya.
Letda Oktovianus lalu jatuh dari motor. Tiga anggota OPM kemudian mengecek kondisi Letda Oktovianus, yang salah satunya memukuli kaki dan tangan Letda Oktovianus untuk memastikan korban sudah tak bernyawa. (Red)